JPNN.com

Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS

Jumat, 04 April 2025 – 18:38 WIB
Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS - JPNN.com
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bergerak cepat membangun komunikasi dengan negara ASEAN yang sama-sama terkena kebijakan Tarif Resiprokal AS. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bergerak cepat membangun komunikasi dengan negara-negara ASEAN yang sama-sama terkena kebijakan Tarif Resiprokal Presiden AS Donald Trump.

Menko Airlangga memilih untuk segera komunikasi dan mendatangi Malaysia yang saat ini bertindak selaku Keketuaan ASEAN tahun 2025.

BACA JUGA: RI Siapkan Langkah Strategis untuk Merespons Kebijakan Tarif Resiprokal AS

Dalam kunjungan ke Kuala Lumpur ini, di hari pertama (03/04) Menko Airlangga mengadakan pertemuan dengan Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Deputy Prime Minister of Malaysia I, di kediaman resmi DPM I pada hari Kamis tanggal 3 April 2025, membahasperkembangan terbaru kebijakan tarif resiprokal AS.

Pada hari kedua Jumat tanggal 4 April 2025, Menko Airlangga diterima langsung oleh PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim di kantornya di Putrajaya.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium

PM Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa pertemuan tersebut untuk mendiskusikan perkembangan dari berbagaikerjasama ekonomi Malaysia dengan Indonesia.

Ia mengatakan prioritas juga diberikanuntuk memperkuat dan memperbarui sinergi ekonomi, yang mencerminkan komitmen kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Malaysia ke tingkat yang lebih baik di masa mendatang.

BACA JUGA: Marwan Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Tarif Impor Baru yang Diumumkan Trump

“Kami memanfaatkan sepenuhnya persahabatan erat kedua negara, terutama dalam memperkuat lebih banyak lagi kegiatan ekonomi dan perdagangan, yang melibatkan para Pengusaha Indonesia dan Malaysia di berbagai sektorterkait,” ujar PM Anwar Ibrahim.

Sedangkan Menko Airlangga menyampaikan Malaysia selaku Ketua ASEAN 2025, menjadi sangat penting untuk mendorong penguatan kerja sama seluruh Negara ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk merespons atas kebijakan tarif resiprokal AS.

Sejalan dengan Menko Airlangga, PM Anwar juga mengatakan bahwa, sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Malaysia membutuhkan kerja sama dari semua negara tetangga termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kapasitas Malaysia sebagai tujuan investasi, pariwisata, dan perdagangan di kawasan.

Pada pertemuan tersebut, PM Anwar Ibrahim didampingi oleh Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri (MITI) Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis.

Setelah pertemuan dengan PM Anwar, Menko Airlangga langsung menindaklanjuti untuk pertemuan khusus dengan MITI Tengku Zafrul. Pada pertemuan tersebut, Tengku Zafrul mengatakan bahwa pertemuan dengan Menko Airlangga juga membahas strategi untuk penguatan ekonomi regional ASEAN.

"Dalam lingkungan global yang penuh ketidakpastian, Persatuan ASEAN bukan lagi pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan. Mari kita perkuatekonomi regional untuk kesejahteraan bersama," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga menegaskan Posisi ASEAN di Indo Pasifik sangat penting, bisa menjadi satu kekuatan yang sangat besar, untuk mendorong penguatan ekonomi regional di Kawasan ASEAN dan di tingkat global.

MITI Tengku Zafrul dan Menko Airlangga sepakat, pada saat ekonomi global sedang bergejolak, maka suara ASEAN perlu lebih lantang.

Seperti diketahui, Indonesia dan Malaysia akan memanfaatkan Perjanjian Kerangka KerjaPerdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/ TIFA) untuk mencari keuntungan dari perdagangan timbal balik dan mengupayakan berbagai perjanjian kerja sama dengan AS.

Menko Airlangga menegaskan perlu dilakukan sinkronisasi antarnegara-negara ASEAN, karena dari 10 negara ASEAN, semua terkena dampak kebijakan tarif resiprokal AS, sehingga perlu secara kolektif membangun komunikasi dan engagement dengan Pemerintah AS.

Keduanya mengakui bahwa kebijakan tarif Presiden Trump menimbulkan tantangan yang besar terhadap dinamika perdagangan global.

Dengan tetap menghormati kebijakan tersebut, Indonesia dan Malaysia percaya pada hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan.

Keduanya berkomitmen untuk menjaga kepentingan ekonomi dengan tetap menjagahubungan perdagangan yang kuat dengan AS.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler