jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan sektor transportasi dan pergudangan menunjukkan pertumbuhan positif tertinggi, yaitu 25,1 persen.
Di mana pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2021 mencapai 7,07 persen atau tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
BACA JUGA: Kembangkan Bisnis, Surveyor Indonesia Gandeng Adhi Karya
Sementara secara lebih spesifik angkutan laut tumbuh 16,4 persen year on year, dengan peningkatan volume perdagangan dunia dan aktivitas ekspor impor Indonesia yang meningkat.
Dari sisi eksternal, permintaan dan meningkatnya harga komoditas telah membuat neraca perdagangan mengalami surplus dan cadangan devisa kita kumulatif sebesar Rp144,8 miliar.
BACA JUGA: Perdana, INSA Gelar Pameran Maritim Secara Virtual
"Pencapaian pemulihan ekonomi ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, dunia swasta, masyarakat. Tentunya juga dalam pengendalian pandemi Covid dan juga terkait dengan penanganan pemulihan ekonomi," ujar Airlangga dalam Virtual Expo Maritime Indonesia 2021, yang digelar oleh INSA.
Dari penanganan Covid, Nikkei Recovery Index mengakui Indonesia menjadi negara terbaik di Asean dalam penanganan pandemi Covid.
BACA JUGA: Apotek Online Lifepack Beri Ongkir Gratis Tanpa Syarat
Hanya saja, saat ini dunia mendapatkan tantangan dengan terganggunya supply chain logistic, terutama terkait dengan kebutuhan kontainer yang terbatas, logistik kapal antarnegara juga yang meningkat permintaanya, kemudian juga pelabuhan-pelabuhan internasional yang masih menjadi bottleneck.
"Ditambah dengan kenaikan harga-harga komoditas yang tinggi akibat demand yang naik secara cepat. Nah, tentu untuk tantangan ini sektor pelayaran dan kepelabuhan harus dapat beradaptasi dengan tingginya demand ini dan tentunya harus mencari jalan keluar agar logistic cost yang merupakan jantung perdagangan internasional bisa terjaga," kata dia.
Dari sisi pemerintah, upaya digitalisasi diharapkan memperbaiki kondisi suplai and demand.
Airlangga berpandangan dengan national logistic ecosystem (NLE) bisa menyeleraskan supply and demand daripada lalu lintas barang, kargo.
Bahkan dokumentasi sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang. Dan tentu kerja sama antar intansi pemerintah, swasta diharapkan bisa membuat ekspor impor menjadi lancar.
NLE ini diharapkan menjadi efisiensi dalam proses logistik dan biaya logistik bisa turun dan tentu biaya logistik ini akan turun kalau supply and demand dan logistic efficiency bisa dicapai tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
"Kita harus mendorong infrastruktur ini tidak hanya infrastruktur kapal, pelabuhan tapi juga secara paralel, infrastruktur digital juga terbangun. Saya mengapresiasi acara Virtual Expo Maritim Indonesia dan saya harapkan bisa berkontribusi positif untuk meningkatkan digitalisasi di sektor maritim," harap dia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy