Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan

Jumat, 08 November 2024 – 15:36 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pada saat itu, pertumbuhan itu didorong oleh beberapa key sector di antaranya yaitu manufaktur (hilirisasi), industri otomotif, konstruksi, jasa, dan investasi. Foto: dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen tercapai pada 2028-2029.

Berdasarkan timeline pertumbuhan ekonomi, Indonesia pernah mencapai angka 8,2 persen pada 1995.

BACA JUGA: Kamala Lakhdhir Nilai Menko Airlangga Berhasil Mengembangkan Kerja Sama Indonesia-AS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pada saat itu, pertumbuhan itu didorong oleh beberapa key sector di antaranya yaitu manufaktur (hilirisasi), industri otomotif, konstruksi, jasa, dan investasi.

“Jadi, kalau permintaan tadi Bapak Presiden minta kita tumbuh delapan persen, ini adalah memungkinkan, karena kita pernah mencapai itu," ungkap Airlangga saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang bertema Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045 di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Tengah, Kamis (7/11).

BACA JUGA: Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes Tiongkok, Bahas Program Two Countries Twin Parks

Menurut Airlangga, untuk mencapai target itu beberapa sektor harus didorong, yaitu sektornya tetap konsumsi harus kita jaga, investasi harus tumbuh sekitar 10 persen, dan ekspor tumbuh sembilan persen, dan sektornya tetap di hilirisasi, sektor jasa, pariwisata, konstruksi dan perumahan, ekonomi digital.

"Pengembangan ekonomi baru yaitu semikonduktor, dan transisi energi, atau green energy yang tadi disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa Indonesia bisa menjadi produsen green energy tertinggi,” tutur Airlangga.

Airlangga juga mengatakan bahwa berdasarkan data BPS, pada Triwulan III-2024, ekonomi Indonesia tumbuh 4,95 persen (yoy) atau 5,03 persen (ctc) di mana Jawa memiliki kontribusi paling besar yaitu 56,84 persen dengan sumber pertumbuhan utama di sektor industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi.

Selain itu, sebanyak 15 provinsi (setara 26,7 persen PDB) berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada Triwulan III-2024. Daerah dengan pertumbuhan tertinggi yaitu Provinsi Papua Barat (19,56 persen) dan Sulawesi Tengah (9,08 persen) yang disokong oleh hilirisasi sektor Industri Pengolahan dan Pertambangan.

“Ini membuktikan bahwa dengan industrialisasi dan hilirisasi kita bisa maju. Ini juga yang membuat Bapak Presiden yakin bahwa pertumbuhan 8% kita bisa capai,” ujar Menko Airlangga.

Kemudian, ketimpangan pendapatan per kapita antar daerah saat ini juga masih tinggi. Rata-rata pendapatan 10 kabupaten/kota berdasarkan PDRB/kapita tertinggi yakni USD33.267 dan rata-rata pendapatan 10 kabupaten/kota berdasarkan PDRB/kapita terendah yakni USD 658.

Selain PDRB per kapita yang tinggi, daerah juga harus memperhatikan kualitas pertumbuhannya seperti tingkat kemiskinan rendah dan rasio gini rendah, seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur dengan PDRB per kapita tinggi diiringi kemiskinan dan gini rendah.

Pemerintah daerah diharapkan terus menjaga inflasi pangan bergejolak (volatile food/VF) dibawah lima persen untuk memastikan capaian inflasi 2024 tetap terkendali. Pemda juga perlu antisipasi potensi kenaikan inflasi menjelang HBKN (Natal dan Tahun Baru).

Mengakhiri sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan beberapa strategi kebijakan menjaga pertumbuhan ekonomi diantaranya yaitu mendorong hilirisasi SDA untuk menjadi salah satu source of growth, menurunkan nilai ICOR antara lain melalui pemanfaatan infrastruktur yang tersedia dan peningkatan akses dan konektivitas, serta menyediakan fasilitas pendidikan/pelatihan vokasi dan program upskilling dan reskilling tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Kawasan Industri/KEK di wilayahnya.

“Kemudian mengingatkan menjelang hari besar nasional nanti, inflasi perlu kita jaga juga. Terakhir tentu saya ingatkan Pemerintah punya program kredit usaha rakyat. Nah ini mohon Kepala Daerah, Bupati, Gubernur untuk mendorong agar UMKM-nya bisa berdaya,” pungkas Menko Airlangga.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler