Menko Airlangga: Indonesia Sedang Jadi Perhatian Berbagai Negara

Sabtu, 14 Desember 2024 – 22:32 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia sedang menjadi perhatian berbagai negara di dunia karena memiliki berbagai opsi energi terbarukan. Foto: Kemenko Perekonomian.

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan indikator positif di tengah ketidakpastian global.

IHSG mampu menorehkan return sebesar 1,67 persen (ytd) dibandingkan sejumlah negara lain seperti Vietnam (-1,32 persen ytd) dan Korea Selatan (-6,52 persen ytd).

BACA JUGA: Menko Airlangga Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Dicapai

40 perusahaan emiten mencatatkan saham baru (Initial Public Offering/IPO) di bursa efek sampai minggu pertama Desember 2024 dan itu berhasil menghimpun dana sekitar Rp 10,2 triliun.

Jumlah investor retail di pasar modal juga terus meningkat tercatat 14,6 juta per 30 November 2024 atau bertumbuh 19,67 persen dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Modernland Realty Optimistis Pasar Properti 2025 Bakal Tumbuh Positif

“Untuk itu, saya ingin mengapresiasi kinerja PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berhasil menempati peringkat ke-7 secara global dalam jumlah IPO hingga Kuartal III-2024 dan peringkat pertama di antara bursa ASEAN sejak 2018,” ujar Menko Airlangga.

Dia mengatakan hal tersebut pada peringatan HUT ke-36 Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) yang mengambil tema 'Sinergi Emiten dalam Membangun Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan', di Jakarta, Jumat (13/12).

BACA JUGA: Menko Airlangga: Indonesia dan ASEAN Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Emiten berperan strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Emiten diharapkan dapat mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi.

Menurut Menko Airlangga yang juga Ketua Dewan Penasihat AEI mengatakan ada beberapa langkah strategis yang perlu dikolaborasikan bersama.

Pertama, mendorong implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk meningkatkan daya saing global.

“Prinsip ESG menjadi tren dan kewajiban (untuk dilaksanakan) secara global, karena semakin green dan sustainable, maka market akan menilai makin premium terhadap ESG. Itu ada konsekuensi dalam laporan tahunan ada paparan terkait kegiatan ESG," ucapnya.

Kedua, mengembangkan berbagai alternatif pembiayaan untuk mendukung infrastruktur hijau dan transisi energi seperti green bond, SDG bond, dan blue bond.

Alternatif pembiayaan lainnya meliputi Public-Private Partnership (PPP), Land Value Capture (LVC), dan Limited Concession Scheme (LCS), yang akan mempercepat pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Ketiga, menginisiasi platform digital keanggotaan sebagai bagian roadmap digitalisasi. Teknologi menjadi enabler penting untuk efisiensi, transparansi, dan peningkatan daya saing emiten.

Para emiten memiliki peran penting dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah perusahaan.

“Dengan pengembangan digital, kuncinya adalah data center. Data center ini sekarang akan lebih membutuhkan energi, area, dan cooling system yang lebih besar, dan negara mana yang bisa bersaing? Salah satunya Indonesia. Indonesia punya land, air, dan opsi terhadap renewable energy (energi terbarukan). Karena itu negara kita sedang diperhatikan oleh berbagai negara,” katanya.

Terakhir, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pasar modal. Program seperti Listed Co Goes to Campus yang diinisiasi AEI patut diapresiasi.

Literasi keuangan yang kuat tidak hanya meningkatkan partisipasi investor retail, tetapi juga memperluas basis pasar modal, terutama bagi para generasi muda.

Pemerintah dalam hal ini juga terus meningkatkan efisiensi implementasi penyederhanaan perizinan dan mengurangi hambatan birokrasi dalam kegiatan usaha.

Melalui kebijakan ini, diharapkan mendorong investasi baru dan memperkuat daya saing emiten di pasar global.

“Akhir kata, Selamat Ulang Tahun ke-36 kepada Asosiasi Emiten Indonesia, semoga AEI terus menjadi mitra strategis Pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif," kata Menko Airlangga.

Turut hadir dalam agenda ini yakni antara lain Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Direktur Pengawasan Emiten dan Perusahaan Publik I OJK Maulana, Direktur Utama BEI Iman Rahman.

Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko Korporasi KPEI Abdul Hadi, Kepala Divisi Hukum KSEI Ludfiati, Ketua Umum AEI Armand Hartono, dan jajaran Pengurus AEI lainnya. (rel/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko Airlangga Berharap Masyarakat Manfaatkan Momentum Harbolnas, BINA, & EPiC Sale


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler