Menko Airlangga: Keberlanjutan Kebijakan Reformasi Ekonomi Bisa jadikan Indonesia Negara Maju

Jumat, 01 Desember 2023 – 06:26 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka kegiatan Southeast Asia Health Security Roundtable Series di Jakarta, Rabu (29/11). Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan selama masa pandemi Covid-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan countercyclical untuk menjaga kondisi perekonomian nasional.

Strategi yang dilakukan selama masa pandemi bagi percepatan pemulihan sosial ekonomi, yakni dengan mengutamakan sektor kesehatan, dan menjaga keberlangsungan usaha.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Industri Otomotif di Indonesia Menyerap 1,5 Juta Tenaga Kerja

Kemudian mengedepankan optimisme dan memperkuat reformasi struktural sebagai kunci pemulihan perekonomian nasional, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Cara Pemerintah Keluar dari Jebakan Negara Berpenghasilan Menengah

Setelah hampir 11 bulan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut PPKM, perekonomian Indonesia tetap konsisten tumbuh positif dengan mobilitas masyarakat yang telah kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Indonesia juga kembali menjadi negara berpendapatan menengah berdasarkan klasifikasi Bank Dunia per Juli 2023, di mana GNI per kapita Indonesia naik dari USD 4.170 pada tahun 2021 menjadi USD 4.580 pada 2022.

BACA JUGA: Strategi Airlangga Mengakselerasi Transformasi Digital pada Perdagangan Internasional

“Indonesia menargetkan menjadi salah satu negara maju pada tahun 2045. Kita dapat mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dengan menerapkan kebijakan reformasi ekonomi dan keluar dari jebakan pendapatan menengah,” tegas Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis (30/11).

Menko Airlangga menegaskan pemerintah juga telah merumuskan strategi untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem dan menargetkan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada tahun 2024.

Strategi utama yang dilakukan, yakni dengan menggabungkan Perlindungan Sosial dengan Program Pemberdayaan Masyarakat dan mengurangi kantong kemiskinan.

Menurut data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan ekstrem pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 1,12 persen.

Tidak hanya berfokus pada penguatan ekonomi nasional, Indonesia juga menguatkan posisinya di kancah global dengan turut berperan dalam peluncuran Pandemic Fund semasa Presidensi G20 Indonesia 2022 sebagai arsitektur keuangan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons penyakit.

Dalam masa Keketuaan ASEAN pada 2023 ini, Indonesia juga telah menyetujui gabungan dana untuk menangani pandemi mendatang.

Tahun ini, ASEAN Response Fund berhasil mengumpulkan USD 17,7 juta.

Dalam sesi tersebut, Menko Airlangga juga memberikan penjelasan terkait momentum bonus demografi yang dimiliki Indonesia.

Menko Airlangga menegaskan periode ini harus dioptimalkan karena hanya terjadi satu kali dalam sejarah peradaban suatu negara.

Optimalisasi bonus demografi harus disiapkan melalui berbagai langkah antara lain persiapan digitalisasi yang lebih cepat, memperkuat konektivitas untuk lebih terlibat dalam Global Value Chain, dan meningkatkan barang publik untuk mendukung modal lainnya.

“Generasi muda harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri atau didorong untuk menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan kerja,” tegas Menko Airlangga.

Menko Airlangga menambahkan pemerintah akan terus terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan mempersiapkan diri dengan baik terhadap wabah pandemi yang endemik dan di masa depan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler