"Memang ada kekhawatiran kalau (gas) tabung 12 kg naik, maka orang akan lari ke 3 kg dan nanti subsidi yang ditanggung pemerintah akan membengkak
BACA JUGA: Soal Donggi-Senoro, 70-30 Dinilai Tepat
Tapi saya yakin, ini murni dilakukan Pertamina setelah melalui analisis yang baik dalam menghadapi tekananSebelumnya, Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, pihaknya berencana untuk menaikkan elpiji ukuran 12 kg pada tahun ini
BACA JUGA: Skenario Kenaikan TDL Sedang Dibahas
Kenaikan itu perlu dilakukan katanya, karena kalau tidak Pertamina akan terus mengalami kerugianSementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, meminta Pertamina mempertimbangkan kembali rencana itu
BACA JUGA: Rusuh Thailand tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Sebab menurutnya, dikhawatirkan ada gelombang peralihan konsumen elpiji 12 kg ke ukuran 3 kg"Yang harus diperhatikan dalam menaikkan harga elpiji, jangan sampai ada dampak pengaruh tidak langsung terhadap penjualan elpiji 3 kilogram," tuturnya.Menurut Darwin, terdapat disparitas harga yang sangat lebar antara harga elpiji 3 kg dengan 12 kgMenurut Pertamina, harga gas 3 kg adalah Rp 14.215, sementara untuk yang isi ulang hanya Rp 12.750 per tabung (Rp 4.250 per kg)Sedangkan harga elpiji 12 kg saat ini sekitar Rp 70 ribu"Saya belum dapat laporan dari Dirjen Migas mengenai rencana kenaikan itu," tukas Darwin pula.
VP Corporate Communication Pertamina, Basuki Trikora Putra, memberikan sinyalemen bahwa Pertamina tetap akan menaikkan harga gas elpiji 12 kgSebab katanya, dalam kegiatan usaha elpiji 12 kg Pertamina mengalami kerugianHarga keekonomian gas elpiji menurutnya, sebenarnya Rp 8.505 per kilogram"Kami tidak ingin kerugian ini berlangsung lama, karena akan merugikan Pertamina," tuturnya(*/afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Perdana Menkeu Baru, Rupiah Anjlok
Redaktur : Tim Redaksi