jpnn.com, BALI - Menteri Koordinator Maritim dan dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Pemerintah mendukung penuh pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Luhut dalam diskusi bertajuk Enunciating New Indonesia Homeground Unicorns, yang merupakan bagian dari NXC International Summit 2022, ajang pertemuan antara perusahaan rintisan (Startups) dan perusahaan modal ventura (Venture Capital).
BACA JUGA: Jenis Kurma Ini Berkhasiat Mengobati Penyakit, Termasuk Menyembuhkan Sihir
“Ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan menjadi penopang perekonomian dalam negeri akibat dampak pandemi. Ekonomi digital memiliki peran penting dalam mencapai visi menjadi negara maju pada 2045,” kata Luhut di Bali.
Luhut menambahkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sangat pesat jika dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.
BACA JUGA: Tak Diberitahu Saat Indah Permatasari Melahirkan, Nursyah: Nasib Saya Sudah Begini
Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai USD70 miliar dan diprediksi tumbuh dua kali lipat pada 2025.
“Untuk para startup, Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, khususnya untuk mencapai lebih banyak unicorn. Selain itu Pemerintah tidak hanya akan bertindak sebagai regulator, namun juga fasilitator bahkan akselerator,” tegas Luhut.
BACA JUGA: Sindir Pemerintah Soal Harga BBM Naik, Cita Citata: Saya Capek, Masa Kita Kalah Sama Patung
Dalam sesi tersebut, hadir lima perwakilan unicorn Indonesia di antaranya, CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, COO Xendit, Tessa Wijaya, CEO J&T Express, Robin Lo.
Kemudian CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, CEO tiket.com, George Hendrata dan dimoderasi oleh Rudiantara, Chairman Nexticorn, sekaligus Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia 2014-2019.
Kusumo Martanto mengatakan menyandang status unicorn merupakan sebuah awal, yang terpenting justru mempertahankan bisnis secara berkelanjutan.
“Kami memahami bahwa perilaku konsumen terus berubah. Hal tersebut mendorong kami untuk fokus mempersiapkan ekosistem dan memperkuat sinergi jaringan offline online atau omnichannel. Dengan demikian Blibli sudah siap dengan segala bentuk disrupsi dan pergeseran perilaku di masa yang akan datang,” papar Kusumo.
Sementara, George Hendrata berpesan kepada calon unicorn Indonesia, memahami pasar akan membantu menciptakan sebuah solusi yang tepat guna dan relevan.
“Fokus pada kebutuhan stakeholder, mulai dari pelanggan, pemegang saham, termasuk para karyawan merupakan kunci dari perjalanan tiket.com selama ini. Menavigasi perusahaan startup untuk mendapatkan status unicorn dibutuhkan konsistensi, baik dalam inovasi maupun kualitas layanan. Bukan sesuatu yang mudah tapi hasilnya akan sepadan,” tutur George.
Di sela-sela diskusi, Rudiantara mengatakan dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak, Indonesia diharapkan dapat menelurkan banyak unicorn-unicorn baru.
“Forum seperti ini memfasilitasi antara global venture capital dengan startup potensial. Harapannya diskusi hari ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak serta menjadi fasilitator pertumbuhan startup Indonesia hingga masuk ke level unicorn,” seru Rudiantara.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada