Menko Muhadjir Temui Syafii Maarif di Yogyakarta, Bahas Apa?

Jumat, 03 September 2021 – 19:10 WIB
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai bersilaturahim di kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, di Perumahan Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat. Foto: ANTARA/Luqman Hakim

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bersilaturahmi ke kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat.

Effendy yang tiba sekitar pukul 13.30 WIB diterima Buya Syafii dan berbincang-bincang selama satu jam.

BACA JUGA: Syarief Hasan: Kalau Masih Tetap Mengganggu, Sebaiknya Dituntaskan Saja

"Silaturahmi biasa," ujar dia, kepada awak media seusai berpamitan dengan Buya Syafii.

Bagi dia, Syafii Maarif telah dianggap layaknya orang tuanya sendiri sehingga dia merasa perlu menyempatkan berkunjung di sela kegiatannya di Yogyakarta.

BACA JUGA: Anggota Reserse Sita 3 Senjata Api Milik Kelompok Bersenjata

"Seperti bapak saya, seperti orang tua saya. Sudah lama saya tidak bersilaturahmi. Selama Covid ini kan saya tahu diri untuk tidak datang tapi karena beliau sudah divaksin sehingga saya tadi bersilaturahmi," kata dia.

Cendekiawan Muslim itu juga sempat mengkhawatirkan kesehatan Muhadjir yang tidak jarang turun langsung ke lapangan dalam penanganan Covid-19.

Kepada Buya Syafii, Effendy kemudian menjelaskan bahwa penanganan Covid-19 di Tanah Air memang tidak bisa tuntas tanpa penanganan langsung di lapangan.

"InsyaAllah (saya) selalu menjaga diri, selalu waspada dan memang penganan Covid-19 ini tidak bisa hanya dibahas di atas meja, tapi harus turun ke lapangan," kata dia.

Hal itu, menurut Muhadjir Effendy, sesuai anjuran Presiden Joko Widodo yang menyebutkan penanganan Covid-19 di Tanah Air memang membutuhkan kepemimpinan yang mampu mengontrol secara langsung pelaksanaan di lapangan.

"Bapak Presiden menyampaikan kelemahan dalam penanganan Covid-19 ini adalah kepemimpinan lapangan. Oleh karena itu kita harus tahu betul bagaimana pelaksanaan di lapangan karena apa yang dibahas di meja belum tentu persis seperti di lapangan," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler