Menko PMK: Cadangan Dana Abadi Pendidikan akan Diperbesar untuk Beasiswa dan Riset

Minggu, 18 April 2021 – 23:08 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengeklaim pemerintah sejak tahun lalu sudah mengalokasikan sebagian dari total 20 persen anggaran pendidikan untuk penanganan Covid-19. Saat ini pemerintah sedang fokus pada sektor kesehatan dan ekonomi.

Sedangkan sebagian dari dana pendidikan, kata Menko Muhadjir, dimasukkan ke dalam dana abadi pendidikan. 

BACA JUGA: Menko PMK: Perokok dan Penjual Rokok di Lingkungan Sekolah Harus Disanksi

"Mudah-mudahan ke depan dana abadi pendidikan ini bisa digunakan betul ketika Covid-19 sudah selesai, kita bisa tancap gas untuk membangun SDM melalui sumber-sumber beasiswa," ujarnya saat menjadi narasumber Kajian Ramadan 1442 H yang digelar virtual oleh Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Minggu (18/4).

Dia menyebutkan, pemerintah juga telah menyiapkan prioritas cetak biru ekosistem pengetahuan dan inovasi di bidang SDM. Antara lain, menyusun rencana pengembangan SDM di setiap lembaga riset dan inovasi yang secara sistematis terfasilitasi dengan sumber pendanaan beasiswa.

BACA JUGA: Menko PMK: Salat Tarawih di Masjid Jangan Terlalu Panjang

"Oleh sebab itu, pemerintah sekarang sedang berusaha untuk memperbesar cadangan dana abadi untuk beasiswa dan juga riset," sambung Menko PMK.

Muhadjir juga mengungkap bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap semua sektor, tanpa terkecuali pendidikan. Digitalisasi melalui pendidikan jarak jauh (PJJ) mutlak dilakukan agar dunia pendidikan bisa menyesuaikan dengan situasi pandemi maupun perubahan zaman.

BACA JUGA: Azis Syamsuddin Minta Kemendikbud Siapkan Perangkat Komputer Penunjang Asesmen Nasional

Dengan adanya perkembangan teknologi ini, lanjutnya, guru juga dituntut untuk menyeimbangkan antara upskill dan reskill. 

"Sekolah itu bukan hanya pembelajaran, tetapi penting untuk terus meningkatkan dan memperbarui keterampilan," ucap mantan Mendikbud tersebut.

Dia juga mendesak perguruan tinggi-perguruan tinggi untuk melakukan inovasi dan pengembangan riset. Salah satu yang paling dibutuhkan saat ini yaitu mempercepat perkembangan riset inovasi vaksin dalam negeri yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19.(esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler