Menko PMK & Menhub Beber Capaian Positif Pemerintahan Jokowi

Sabtu, 10 November 2018 – 16:06 WIB
Menko PMK Puan Maharani dan Menhub Budi Karya Sumadi saat menaiki becak menuju lokasi 'Dialog Nasional ke-30 Indonesia Maju' di Surakarta, Sabtu (10/11). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, SURAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya menghadiri acara Dialog Nasional ke-30 Indonesia Maju yang digelar di Diamond Solo Convention Center, Surakarta, Sabtu (10/11). Kedua pembantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Kerja itu hadir bersamaan dengan menaiki becak.

Setelah menyapa sekitar 1.500 warga yang hadir, Menhub Budi Karya Sumadi langsung menyampaikan hasil kerja pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi - JK). "Ibu-ibu sekalian, saya ini pembantu Pak Jokowi, ditugaskan untuk menyampaikan hasil kerja selama empat tahun ini,” kata dia.

BACA JUGA: Menko PMK Tekankan Pemanfaatan Program Bantuan Sosial

Mantan direktur utama PT Angkasa Pura II itu menuturkan, dirinya selama menjadi menteri terpacu oleh semangat Presiden Jokowi bekerja tanpa mengenal waktu. “Karena semangat beliau, saya juga jadi semangat,” tutur menteri yang dikenal dengan inisial BKS itu.

Di hadapan peserta dialog nasional yang notabene penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), Menteri BKS juga menepis tuduhan yang menyebut Presiden Jokowi anti-Islam. Menteri kelahiran Palembang, 18 Desember 1956 itu menegaskan, Presiden Jokowi justru tercatat dalam 20 besar tokoh Islam berpengaruh di dunia versi The Muslim 500.

BACA JUGA: Menko PMK Pastikan Program Bantuan Sosial Tepat Manfaat

"Kalau bilang Pak Jokowi anti-Islam, itu fitnah. Saya tahu persis Pak Jokowi itu salat dan lain sebagainya," sambung Budi.

Sedangkan Menko PMK Puan Maharani menyatakan, Presiden Jokowi menggencarkan pembangunan demi rakyat Indonesia. Hasilnya, angka kemiskinan pun terus turun.

BACA JUGA: Menko PMK Merespons Kasus Anak Mabuk Karena Rebusan Pembalut

"Bisa turun kenapa? Karena ada program PKH. Kenapa kami pilih ibu-ibu? Karena ibu-ibu cerewet, detail,” kata dia.

Menurut Puan, pemerintah akan terus meningkatkan jumlah penerima program PKH yang ada di Indonesia. Pada 2017, katanya, ada 6 juta keluarga penerima manfaat PKH.

Jumlah penerimanya lantas naik menjadi 10 juta pada 2018. “Nanti pada 2019 kami tambah lagi menjadi 15,5 juta. Ibu-ibu saya harap ke depan bukan hanya menjadi penerima manfaat tapi bisa mandiri, menghasilkan untuk keluarga," urai dia.

Selain itu, Puan juga menjelaskan soal penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pemerintah, kata Puan, menargetkan akan memberikannya kepada 194 juta jiwa.

Namun, target itu akan dicapai secara bertahap. Pada 2014 sudah ada 85,4 juta jiwa penerima KIS.

Sedangkan pada 2018 ada 92,4 juta. “Sisanya diselesaikan bertahap,” tambahnya.(cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK: Perluasan BPNT Tahap IV Hanya 54 Kabupaten / Kota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler