Menko PMK Muhadjir Effendy Akui Larangan Mudik 2021 Belum Maksimal

Minggu, 16 Mei 2021 – 17:04 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi penyekatan arus mudik. Foto Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui larangan mudik 2021 tidak berhasil 100 persen.

Oleh karena itu, menyambut kepulangan pemudik, antisipasi dilakukan bukan hanya di Jakarta, melainkan di beberapa pusat kota termasuk masing-masing ibu kota provinsi.

BACA JUGA: Peringatan BMKG untuk Warga DKI Jakarta Hari Ini

"Ibu kota bukan satu-satunya. Ini semua sudah kami hitung termasuk ibu kota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik. Mudah-mudahan nanti perhitungan kami mendekati benar," ujar dia, Minggu (16/5).

Namun demikian, Muhadjir mengakui hal itu tidaklah mudah. Pasalnya, bicara tentang orang dan mobilitas susah untuk dipastikan.

BACA JUGA: Telegram Terang-terangan Sindir WhatsApp, Lihat Tuh Memenya

Namun, apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam melakukan penyekatan dan penindakan, kata Muhadjir, sangat berharga untuk dijadikan dasar menyambut kedatangan arus balik ini.

Muhadjir menyatakan pemerintah juga telah mengevaluasi terkait pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik lebaran tahun ini.

BACA JUGA: Menko PMK Sebut Potensi Kerumunan Justru Usai Salat Idulfitri

Dia menilai secara umum aturan tersebut telah berjalan cukup bagus.

"Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen tetapi bukan berarti gagal sama sekali," ucap dia.

Secara umum, lanjut Muhadjir, sudah bagus. Pemerintah betul-betul memanfaatkan data historis penanganan peniadaan mudik tahun lalu.

Menurut mantan Mendikbud tersebut, berdasarkan data kepolisan, tahun ini jumlah pemudik  berkisar 1 juta orang.

Jumlah itu berkurang signifikan ketimbang tahun lalu.

Mengantisapasi penyebaran covid-19 pascamudik, pemerintah juga telah mempersiapkan fasilitas tambahan seperti tempat tidur rumah sakit, ruang ICU, serta ketersediaan oksigen.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menambah jumlah pelacak (tracer) dari lima ribu menjadi seratus ribu orang.

"Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan dalam mencegah terjadinya penyebaran Covid-19," pungkas Menko PMK. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebanyak 684 Calon Penumpang Kereta Gagal Berangkat Selama Pelarangan Mudik


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler