Menkokesra Akui BLSM Masih Bermasalah

Sabtu, 29 Juni 2013 – 07:36 WIB
BANDUNG-Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengakui masih terdapat permasalahan dalam penyaluran dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi dinaikannya harga jual eceran BBM. Masih terdapatnya pemberian bantuan bagi warga mampu menjadi salah satu permasalahan yang kerap terjadi.

Agung pun menilai kesalahan tersebut cukup wajar, selama jumlahnya tidak signifikan. "Selama sistem itu diatur oleh manusia, bisa saja ada kekeliruan," ucapnya yang ditemui di Kantor Besar PT. Pos Indonesia, Bandung, Sabtu (29/6).

Dikatakan Agung, sebanyak 8.554 data warga dikoreksi akibat tidak tepat sasaran. Menurutnya jumlah itu akan bertambah mengingat penyaluran BLSM yang baru beberapa hari.

Dijelaskannya, terdapat beberapa kriteria yang mengakibatkan koreksi penerima bantuan uang Rp. 150 ribu per bulan itu. Agung pun menyebut faktor meninggal dunia, ditolak warga, dan salah alamat sebagai beberapa alasannya.

"Ya, memang seharusnya bagi mereka yang merasa tidak pantas agar dikembalikan juga, dan bisa segera diproses penggantinya. Jadi keluar 10, ya gantinya pun 10," katanya.

Dirinya pun meminta kepada pihak kelurahan untuk merumuskan penentuan warga yang berhak dan tidak dalam menerima BLSM. Bersama seluruh unsur lainnya, menurut Agung penentuan warga penerima BLSM dapat ditentukan melalui musyawarah di tingkat warga.

"Unsurnya ya bisa kades, PT. Pos, tokoh masyarakat setempat, pemuka agama. Kemudian setelah ditentukan data penerima baru, diajukan ke PT. Pos secepatnya," terangnya.

Dia mengaku akan terus mengevaluasi penerima BLSM. "Yang pasti agar tepat sasaran. Jadi warga yang dipandang layak jangan menerima," kata Agung yang kedatangannya itu untuk meninjau penyaluran BLSM.

Selain itu, Agung menyayangkan adanya penolakan dari sejumlah lurah/ kepala desa. Menurutnya, tidak ada alasan bagi aparat pemerintah untuk menolak bantuan bagi warga kurang mampu itu.

"Harus diselesaikan. Dan kenapa meski ditolak, ini kan hak rakyat," paparnya.

Sementara itu, PT. Pos Indonesia menargetkan pembagian BLSM untuk bulan Juli dan Agustus selesai pada 15 Juli mendatang. Sebabnya, kata dia, dari hari ke hari pihaknya terus melakukan percepatan penyaluran bantuan tersebut.

Dikatakan Direktur Utama PT. Pos I Ketut Mardjana, hingga Jumat (28/6) kemarin, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kepada 30 persen rumah tangga sasaran (RTS). Hingga saat ini, tambah dia, pembagian BLSM di seluruh Indonesia terdapat di 370 titik lokasi di 14 kabupaten/ kota.

Selain itu, pihaknya mengaku siap untuk melayani pembagian hingga tengah malam sekali pun. "Jadwal resminya kan dari jam 08.00 sampai 17.00, tapi bila dirasa perlu karena masih banyak yang ngantri, kami siap sampai jam 12 malam juga. Bahkan hari Minggu pun kami layani," beber Ketut, saat mendampingi Menkokesar Agung Laksono.

Sementara itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam mengambil jatah BLSM. Menurutnya, warga tidak perlu takut kehabisan dana bantuan, karena pemerintah telah menjamin ketersediaannya.

Kendati begitu, pihaknya memuji jalannya pembagian BLSM saat ini. Adanya pemberian fasilitas khusus dari PT. Pos dinilai Ketut sangat membantu warga penerima.

Berdasarkan pantauan di kantor besar PT. Pos, Jalan Asia Afrika, Bandung, terdapat tenda, mobil ambulan, poliklinik, dan penyediaan air minum yang diperuntukan bagi warga penerima. "Dengan begitu, diharapkan mampu mengurangi permasalahan yang terjadi saat warga antri mencairkan bantuan," pungkasnya. (agp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Siap Terima Penyerahan Diri Teroris

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler