jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengimbau para kreator konten tanah air tetap memegang nilai dan juga norma-norma yang diajarkan dan berlaku di Indonesia untuk bisa memanfaatkan ruang digital dengan positif.
Untuk mendorong hal tersebut, menurut Menteri Johnny, pemerintah berupaya menyediakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, di antaranya dengan memberikan pembekalan lewat gerakan literasi digital nasional agar talenta digital bisa berkembang ke arah yang lebih baik.
BACA JUGA: Dukung Kreator Konten Live Streaming, IDN Live Streamer Fund Gelontorkan Rp 50 Miliar
“Ruang digital kita ini kan sudah dibangun infrastrukturnya, kami juga menyiapkan talenta digitalnya. Disiapkan juga aturan-aturannya untuk memanfaatkan ruang-ruang digital ini agar bisa bersih, baik, dan bermanfaat,” kata Johnny di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (10/5).
Johnny mengingatkan jangan sampai karena keteledoran, jadinya lupa memperhatikan peraturan. Apalagi yang berkaitan dengan nilai-nilai kultural dan religiositas kita.
BACA JUGA: Ajak 7 Konten Kreator, PinkFlash Gandeng SnackVideo dan Storie.id
Dia pun meminta para kreator konten tanah air bisa dengan bijak mengisi ruang digital dengan konten-konten yang menyejukkan dan meneduhkan.
Johnny memahami betul kreator konten dituntut untuk dapat terus berinovasi agar bisa menggaet minat dan penonton dengan lebih banyak lagi, namun kerap kali inovasi yang dilakukan melupakan akar budaya yang berada di Indonesia.
BACA JUGA: Menteri Johnny Mengapresiasi WIR Group, Begini Alasannya
"Jadi, saya sekali lagi minta kepada para konten kreator harus kreatif dan inovatif. Namun, jangan lupa menjaga nilai kultural dan religiositasnya yang sesuai dengan masyarakat," ujar Johnny.
Johnny pun mengatakan Kementerian Kominfo tidak akan serta merta menghapus konten yang dibuat kreator konten jika tidak melanggar regulasi yang berlaku di Indonesia.
Namun jika ternyata terdapat konten yang dibuat oleh kreator bermuatan menyimpang maka pihaknya tidak akan segan untuk menghapus dan menghilangkan akses terhadap konten itu.
"Blokir akses dan juga 'takedown' baru kami lakukan apabila terjadi pelanggaran yang tidak sejalan dengan peraturan. Tentu kami inginkan inovator-inovator kita, konten kreator-konten kreator kita untuk bisa melakukan hal bermanfaat sesuai peraturan perundang-undangan yang memenuhi syarat kultural dan religiositas," katanya.
Johnny menyampaikan hal itu untuk menanggapi kontroversi yang dibuat oleh pesohor Dedy Corbuzier, ia mendapatkan banyak kecaman karena mengundang narasumber berlatar belakang LGBT dalam acara "podcast" miliknya.
Tak lama setelah mendapatkan banyak kecaman, Dedy mendapatkan teguran dari Guru Spiritualnya Gus Miftah dan lewat instagramnya Dedy menyebut akan menghapus konten tersebut.
Dia pun menegaskan dirinya tak mendukung LGBT dan berharap semua orang mendapatkan hal yang baik sesuai jalannya masing-masing.
“Saya akan menurunkan videonya. Namun, tetap saya percaya mereka adalah manusia. Saya berharap mereka akan mendapatkan jalan terbaik, maaf untuk semuanya,” kata Dedy di akun instagram @mastercorbuzier.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari