jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kembali melakukan pertemuan.
Menteri Teten mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melakukan pengembangan korporasi petani.
BACA JUGA: Menkop UKM Menerima 118 Sertifikat Merek Bagi KUMKM dari Menkum HAM
Hal tersebut dilakukan karena kerja sama yang telah ditandatangani pada Januari lalu, belum berjalan akibat pandemi Covid-19.
"MoU sudah ditandatangani Januari lalu. Namun belum mulai karena harus refocusing pasca Covid-19. Sekarang mulai lagi proyek bersama korporatisasi petani”, kata MenKopUKM Teten Masduki di gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (24/7).
BACA JUGA: Menkop UKM Pastikan Program Restrukturisasi Kredit UMKM Berjalan
Hadir mendampingi, Deputi bidang Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM Victoria br. Simangungkalit, Deputi Bidang Kelembagaan KemenkopUKM Rulli Nuryanto, dan Staf Khusus MenkopUKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik.
Menurut Teten, sesuai arahan Presiden Jokowi, petani-petani perorangan dengan lahan sempit membentuk koperasi. karena koperasi menjadi instrumen yang paling mungkin mengkonsolidasikan lahan-lahan yang kecil-kecil menjadi berskala.
BACA JUGA: Mentan SYL dan Menkop UKM Bersinergi, Ini Hasilnya untuk Bantu Petani
Mengkonsolidasikan pembiayaan, dan melakukan kemitraan dengan usaha besar, bahkan mengakses pasar dalam porsi lebih berkeadilan.
“Ini yang dilakukan sinergi Kemenkop UKM dan Kementan, percepatan korporatisasi petani harus sama-sama kita lakukan dengan berbasis koperasi," tegas Teten.
Ia menjelaskan, dalam mewujudkan korporatisasi petani, Kementan akan lebih banyak mendorong petani untuk berhasil. Sedangkan Kemenkop UKM akan memberikan pendampingan manajemen usaha koperasi.
"Hanya ada satu visi presiden, kami sinergikan, dengan korporatisasi pangan pertanian. Mentan paling banyak mulai subsidi pupuk, sementara kami lakukan pendampingan manajemen usahanya untuk membantu Mentan," ujar Teten.
Proyek awal akan dimulai dengan memperluas inisiatif di 1.000 hektar untuk menjadi korporatisasi pertanian.
Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, manajemen usaha koperasi menjadi sebuah kebutuhan dan kekuatan bangsa.
Pihaknya akan mempersiapkan kerja sama itu di hulu, yaitu produktivitas pertanian, holtikultura, tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan. Sehingga nantinya harga komoditas pertanian bisa dijamin dengan baik.
"Ada komitmen kita dengan MenkopUKM, agar manajemen usaha koperasi menjadi kebutuhan keseharian, kehidupan dan menjadi kekuatan daerah, negara dan bangsa”, kata Mentan.
Sebelumnya, pada 27 Januari 2020 lalu MenkopUKM Teten Masduki dan Mentan Syahrul Yasin Limpo menandatangani MoU terkait pengembangan Korporasi Petani Berbasis Koperasi Dalam Rangka Industrialisasi Pertanian.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi