jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki secara resmi meluncurkan aplikasi digital e-Brochure Smesco dan Sekolah Ekspor, di Jakarta, Rabu (19/8).
Platform e-Brochure Smesco merupakan platform yang membantu pelaku bisnis UMKM dalam mempromosikan dan memasarkan produknya secara digital.
BACA JUGA: Kolaborasi Kemenkop UKM dan KemenBUMN Pulihkan KUMKM Terdampak Covid-19 Â
Platform ini tidak hanya menampilkan produk-produk unggulan KUMKM seluruh Indonesia, tetapi juga menyediakan feature yang memudahkan terjadinya transaksi jual beli secara langsung antara pelaku UMKM sebagai penjual dengan masyarakat yang menjadi target pasarnya.
"Digitalisasi e-Brochure untuk memperluas akses pasar bagi produk UMKM," Menkop Teten dalam sambutannya.
BACA JUGA: Kemenkop UKM dan Kemendagri Bersinergi dalam Berdayakan UMKM
Menurut Teten, aplikasi e-Brochure jauh lebih simpel dan mudah diaplikasikan, termasuk untuk kalangan orangtua.
"Tidak semua pelaku UMKM bisa dan mampu berjualan di marketplace. Melalui e-Brochure, bisa dijadikan sebagai ajang latihan untuk masuk ke ekosistem digital," jelas Teten.
Sedangkan Sekolah Ekspor adalah wadah atau sarana pelatihan bagi UMKM, terutama usaha kecil, untuk memahami seluk-belum cara mengekspor produknya.
Sekolah Ekspor yang juga merupakan salah satu bentuk langkah konkrit untuk menggairahkan UKM dan UKM Kampus untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan ekspor, khususnya produk KUKM.
Teten mengakui, pelaku UMKM masih menghadapi beberapa kendala klasik. Diantaranya, kapasitas produksi masih rendah, hingga standar produk (sertifikat dari negara tujuan).
Teten meyakini Sekolah Ekspor akan berjalan bagus. Pasalnya, sekolah itu bukan sekadar ajang pelatihan ekspor, tapi juga terhubung dengan pasar, akses pembiayaan, perijinan ekspor, bea cukai, hingga memanfaatkan potensi diaspora.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menjelaskan, platform ini dirancang supaya mudah digunakan setiap orang, sangat user-friendly.
Selain mudah diakses melalui mobile phone bisa juga melalui desktop atau laptop, baik oleh UMKM maupun masyarakat yang ingin membeli produk tersebut.
"Mereka dapat berinteraksi juga secara langsung melalui feature yang sudah disiapkan," kata Leonard.
Dalam mensosialisasikan program ini, Smesco Indonesia melaksanakan webinar tutorial pembuatan katalog produk yang nantinya ditampilkan dalam platform e-Brochure.
Webinar ini telah diikuti Dinas Provinsi yang membidangi KUMKM, para Konsultan dan Pendamping yang tergabung dalam Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia, Komunitas dan Asosiasi, Pelaku KUMKM binaan KemenkopUKM serta masyarakat umum yang berminat mempromosikan produknya bersama Smesco.
“Target awal e-Brochure ini menjangkau 10 ribu pelaku usaha KUMKM yang tergabung dalam program e-Brochure”, ungkap Leonard.
Leonard menambahkan, e-Brochure merupakan tahap awal dari penyusunan database UMKM yang akan melalui proses kurasi untuk masuk ke dalam Konvoi Produk Nasional dan selanjutnya akan mendapatkan promosi dalam Sparc Trade. Yaitu, platform program lanjutan yang dibuat Smesco untuk mempertemukan antara supply dan demand dalam bentuk hubungan B2B (business to business).
“Sparc Trade inilah yang akan menjadi wadah utama Smesco untuk menghubungkan pasokan dari program Konvoi Produk Nasional ke pembelinya, baik dalam maupun luar negeri,” tukas Leonard.
Sementara Kepala Sekolah Ekspor DR Handito Joewono menegaskan bahwa pihaknya siap mencetak 10 ribu eksportir baru, untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Ekspor menjadi harapan dan diminati para pelaku usaha khususnya UKM dan kalangan kampus," pungkas Handito. (ikl/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti