jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto mengimbau massa pendukung calon presiden untuk menahan diri. Ia berharap masing-masing pendukung kubu capres tidak terlalu berlebihan dalam merayakan kemenangan versi hitung cepat.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan bahwa sejauh ini yang ada baru perhitungan versi hitung cepat lembaga survei. “Tidak ada gunanya berdasarkan hasil quick count, kita melakukan hal yang tidak berguna," tegas Djoko di Mabes Polri, Rabu (9/7).
BACA JUGA: Pendukung Jokowi-JK Pesta, Buka Puasa di Bundaran HI
Djoko datang ke Mabes untuk memantau pelaksanaan pilpres di sejumlah daerah melalui fasilitas video conference. Dia didampingi Kapolri Jenderal Sutarman, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, berserta perwira polri lainnya.
Lebih lanjut Djoko mengingatkan publik untuk tidak percaya terhadap hasil perhitungan cepat. Sebab, hasil final ada di tangan Komisi Pemilihan Umum.
BACA JUGA: Jawa Timur Menjadi Kunci Kemenangan Jokowi-JK
"Hasil quick count bukanlah hasil final dari pemilu ini. Hasil final yang sah adalah pengumuman KPU," kata Djoko.
Namun demikian, Djoko tidak melarang simpatisan dan pendukung yang merayakan hasil kemenangan sementara dari quick count itu. Hanya saja, mantan Kepala Staf TNI AU itu mengingatkan masing-masing kubu untuk tidak melanggar norma hukum dalam merayakan kemenangan dari hitungan sementara itu.
BACA JUGA: Wiranto : Ini Kemenangan Bangsa Indonesia
"Yang penting perayaannya tidak melanggar hukum karena kalau melanggar hukum anda tahu jawabannya," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paloh Berharap Usai Pilpres Kedua Kubu Bersatu
Redaktur : Tim Redaksi