jpnn.com - JAKARTA - Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan memastikan program 'Bela Negara' yang dilakukan Kementerian Pertahanan bukan wajib militer. Menurutnya, program itu hanya termasuk dalam misi revolusi mental bagi generasi muda.
“Tujuannya untuk mendisiplinkan anak-anak. Revousi mental juga, membuat kita lebih aware, ada masalah kebangsaan, narkoba, dan teroris,” ujar Luhut di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/10).
BACA JUGA: TERBUKTI: Heli yang Hilang Ternyata Jatuh di Donau Toba
Pelatihan itu, ujarnya, dilakukan di daerah-daerah. Saat ini, sudah ada 4.500 pemuda yang terpilih sebagai kader bela negara. Mereka berasal dari 45 kabupaten di Indonesia. Kepala daerah diminta juga untuk memberi motivasi para putra daerahnya untuk menjadi kader bela negara. Akan ada pelatihan khusus untuk para kader bela negara tersebut.
“Yang melatih tentu kombinasi militer, polisi, dan unsur keilmuan yang lain," ujar Luhut.
BACA JUGA: Ingatkan MKD Jangan Sok Jagoan, Fadli Zon Sebut Junimart Cari Panggung
Pelatihan 4500 kader bela negara ini serentak dilakukan pada 19 Oktober mendatang. Menhan Ryamizard Ryacudu termasuk yang akan memberi pengarahan saat itu.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Alhamdulillah, Tim SAR Temukan Jok Kursi Heli yang Hilang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkit Sejarah Sriwijaya dan Majapahit, Politikus Gerindra Kritik Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi