Menlu Retno: Tantangan Diplomat Perempuan Lebih Banyak ketimbang Laki-Laki

Selasa, 15 Oktober 2019 – 05:31 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berpendapat tantangan bagi perempuan dalam menjalankan tugas sebagai diplomat lebih banyak dibandingkan laki-laki.

“Sebagai permulaan, mengombinasikan antara keluarga dan bidang pekerjaan sebagai diplomat. Karena pekerjaan sebagai diplomat itu tidak kenal waktu, tempat, bahkan batas negara,” kata Retno dalam sesi wawancara khusus dengan ANTARA di kantor Kemlu, Jakarta, Senin (14/10).

BACA JUGA: Menlu Retno Berbagi Kisah di Acara Bertajuk Cerita Baik HAM

Mengacu pada pengalamannya sebagai diplomat, yang kemudian ditunjuk menjadi menlu perempuan pertama Indonesia, Retno mengungkapkan bahwa kerja sama dengan pasangan adalah kunci bagi diplomat perempuan untuk menyeimbangkan dunia pekerjaan dan kehidupan pribadinya.

“Selain bekerja kan kita juga harus take care anak-anak dan keluarga, ini yang sejak awal harus dirundingkan dengan suami,” tutur istri Agus Marsudi itu.

BACA JUGA: Lima Tahun Jadi Anak Buah, Menlu Retno Bilang Begini soal Presiden Jokowi

Meskipun lebih menantang, faktanya semakin banyak perempuan yang berminat menekuni profesi diplomat. Dalam wawancara khusus dengan ANTARA guna memperingati Hari Kartini pada April, Retno menyatakan bahwa jumlah diplomat perempuan di Kemlu saat ini mencakup 36 persen.

Situasi itu sangat berbeda dibandingkan dengan ketika dirinya bergabung dalam Korps Diplomatik RI pada 1986. Saat itu, jumlah diplomat perempuan hanya 10 persen.

BACA JUGA: Di Forum OKI, Menlu Retno: Intoleransi Terhadap Islam Terus Meningkat

Semakin banyak jumlah perempuan yang berkarier sebagai diplomat juga telah mematahkan anggapan bahwa diplomasi adalah bidang pekerjaan laki-laki.

Menurut Retno, kiprah perempuan dalam diplomasi justru sangat menguntungkan. Karena perempuan dinilai memiliki kelebihan dalam soft power diplomacy, menggunakan pendekatan dialog dan negosiasi untuk menyelesaikan masalah.

“Perempuan memiliki kelebihan dalam soft power diplomacy dan inilah yang berusaha saya kapitalisasi selama ini dalam menjalankan tugas sebagai menlu,” tutur ibu dua orang putra itu. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler