jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan kalimat sindiran menohok yang diarahkan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno.
Meski tidak eksplisit menyebut nama Menteri BUMN, tapi Mega melancarkan kritik keras terhadap pengelolaan perusahaan-perusahaan pelat merah di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
BACA JUGA: Eealaah.. di Bandung, Menteri Yuddy Klarifikasi Rapor Akuntabilitas Kinerja
Mega mengatakan konstitusi sendiri mengamanatkan, bagaimana pentingnya peran BUMN sebagai salah satu soko guru perekonomian nasional. Karena itulah mengapa BUMN memiliki fungsi dan menjadi alat negara untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
"Berbeda dengan yang terjadi saat ini. BUMN hanya diperlakukan seperti “korporasi swasta” yang mengedepankan pendekatan bisnis semata, atau yang sering didengungkan sebagai pendekatan “business to business," kata Megawati, dalam pidatonya saat membuka Rakernas I PDI Perjuangan di JI Expo Kemayoran Jakarta, Minggu (10/1).
Karenanya, lanjut putri Bung Karno itu, partainya memberikan perhatian khusus guna meluruskan politik ekonomi BUMN melalui perubahan Undang-undang tentang BUMN. Termasuk ketika DPR memutuskan untuk menggunakan hak dewan, melalui pembentukan Pansus Angket Pelindo II.
"Pansus ini diyakini menjadi pintu masuk untuk mengembalikan tata kelola BUMN sesuai perintah konstitusi. Saya yakin jika BUMN dikelola dengan baik, akan memberikan konstribusi optimal kepada pembangunan negara," tegasnya.
Selain itu, Mega mengingatkan agar BUMN harus dikembalikan menjadi alat negara untuk memperkuat ekonomi rakyat, seperti membuka akses permodalan, dan meningkatkan produktifitas rakyat.
Sayangnya, pidato Megawati mengenai BUMN, tidak didengar langsung Menteri Rini Soemarno. Sebab, yang bersangkutan tidak hadir mendampingi Presiden Jokowi, seperti menteri-menteri lainnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Sstt, Ada Pakar Sanjung Menteri Yuddy
BACA JUGA: Margarito : Fahri Dicopot yang Rugi Bangsa Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Tak Beroperasi , Bandara Ini Akhirnya Dibuka Lagi
Redaktur : Tim Redaksi