jpnn.com, JAKARTA - Jajaran direksi baru di PT Citilink Indonesia menemui Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Selasa (11/4) sore. Pertemuan yang digelar di lantai 16 Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata itu semakin mengerucutkan upaya membangun spirit Indonesia Incorporated dalam mengembangkan turisme di tanah air.
Awalnya, Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo yang didampingi Direktur Komersial Andy Adrian dan Direktur Operasional Arry Kalzaman Sudarmadji bermaksud bersilaturahmi dengan Menpar Arief Yahya. Namun, pertemuan berkembang menjadi ajang untuk mendiskusikan rencana maskapai BUMN tersebut dalam mendukung upaya menggenjot jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
BACA JUGA: Top! Kemenpar Raih Penghargaan Prestisius di Vietnam
Menpar Arief Yahya mendorong Citilink membuka rute ke destinasi wisata baru yang belum memiliki konektivitas yang baik seperti Morotai. Tentu saja Arief tidak sekadar mendorong, tapi ada jurus khusus.
“Kemenpar siap untuk memberikan insentif bagi Citilink dan maskapai lainnya yang membuka chartered flight (penerbangan carter, red) dengan rute baru yang belum diterbangi sebelumnya, baik dari atau ke kota baru di Indonesia, maupun kota baru di negara pasar,” katanya di hadapan direksi Citilink.
BACA JUGA: Go Digital, Malang Launching Aplikasi Malang Menyapa
Menurut Arief, melayani rute baru di destinasi yang masih belum memiliki konektivitas yang baik memang menjadi tantangan tersendiri. Istilahnya playing in the green field atau bermain di tempat yang benar-benar baru.
Bahkan, katanya, justru di lapangan baru itu pula Citilink bisa merambah bisnis lainnya. ”Airlines merupakan bisnis yang high profile namun profitnya tidak banyak, jadi harus mengembangkan bisnis di sektor lain, misalnya properti,” cetus mantan direktur utama PT Telkom Indonesia Tbk itu.
BACA JUGA: Ada Kaldera Raksasa di Festival Tambora Menyapa Dunia
Menanggapi hal itu Juliandra mengatakan bahwa Citilik siap membantu program Kemenpar dalam meningkatkan konektivitas udara di Indonesia dengan pasar-pasar utama. “Ini merupakan upaya untuk melanjutkan kesepakatan yang telah dicapai direksi sebelumnya,” tuturnya.
Juliandra juga mengatakan, Citilik harus bersinergi dengan Garuda Indonesia dalam menggarap segmen pasar. Mantan direktur utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia itu memerinci, target market Garuda adalah kelas menengah ke atas.
Sedangkan market Citilink, katanya, merupakan kelas menengah ke bawah yang jumlahnya lebih besar. Karenanya, Citilink menentukan target untuk meraih jumlah penumpang yang lebih banyak dari Garuda.
Selain itu, Citilink sebagai perusahaan pelat merah juga harus mampu menjalin koordinasi dengan instansi pemerintah ataupun BUMN lainnya yang mengelola penerbangan dan bandara. “Sehingga lebih unggul dalam hal komunikasi dibandingkan dengan dari airlines swasta lainnya,” tegasnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Pesona Teluk Tomini Luar Biasa
Redaktur : Tim Redaksi