"Itu kan baru asumsi Menteri Keuangan (Menkeu) waktu menyusun RAPBN 2011
BACA JUGA: BPS: Waspadai Inflasi Sambut Lebaran
Makanya jangan dieksploitasi, seakan itu program yang sudah fixedHidayat pun meminta agar kalangan industri jangan terlalu cepat panik dengan wacana pemerintah menaikkan TDL sebesar 15 persen
BACA JUGA: 2011, Pemerintah akan Salurkan 3,1 Juta Ton Raskin
"Saya saja belum bicara secara resmiBACA JUGA: Penyaluran Raskin Dua Bulan ke Depan Dipercepat
Nanti kalau disampaikan secara teori, tentu hitungan naik 15 persen itu kita hitung berapa (pengaruhnya) terhadap beban (kalangan industri)," tegasnya.Disampaikan Hidayat, wacana kenaikan TDL yang disampaikan pemerintah, adalah karena Kementerian Keuangan menilai masih ada selisih atau angka subsidi bagi PLNSehingga untuk mengurangi beban subsidi pemerintah, salah satu upayanya adalah dengan menaikkan TDL sebesar 15 persen.
"Tapi masih ada pertimbangan tentang kapasitas produksi industri, daya saing dan lain-lainBisa saja berkurangPokoknya buat saya, yang penting jangan mengganggu daya saing industri kita, sehingga tidak bisa bersaing baik (secara) domestik maupun internasional," jelas Hidayat.
Karena masih akan dibahas lagi bersama DPR RI, Hidayat menyatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan kajian dan menyampaikan pandangan terhadap rencana kenaikan TDL oleh pemerintah tersebut"Kenaikan itu kan asumsi dari KemenkeuSedangkan dari perspektif Menperin, kami akan memberikan pertimbangan, yang pada prinsipnya akan mengarah kepada kapasitas dan daya saing industri ke depan," katanya.
Saat ditanyakan soal pandangan pribadinya selaku Menperin atas rencana kenaikan TDL itu, Hidayat menolak untuk memberikan tanggapan"Kalau saya sampaikan pendapat pribadi, nanti saya dipertentangkan dengan MenkeuPadahal tadi saya duduk bersebelahan, sudah mesra banget," kata Hidayat setengah bercanda(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Harga Pangan, Pemerintah Simpan Rp 2 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi