Menperind Boyong Perajin Rotan ke Luar Jawa

Selasa, 10 Januari 2012 – 04:24 WIB

JAKARTA - Sejalan dengan pemberlakuan regulasi tentang larangan ekspor rotan, empat kementerian terkait membahas mengenai implementasi kebijakan tersebut. Empat kementerian tersebut Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Dalam Negeri. Ditargetkan, pelaksanaan kebijakan tersebut bisa dimulai Februari nanti.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan implementasi kebijakan tersebut akan diawali pada Februari nanti. Yakni, Menperin bersama tiga menteri lain akan berkunjung ke sejumlah daerah di Sulawesi dan Kalimantan.

"Kami akan menyepakati proposal yang sudah disusun sebelumnya. Saat ini, proposal tersebut sedang tahap verifikasi," ucap dia saat konferensi pers, Senin (9/1).

Kesepakatan pengembangan industri rotan nasional tersebut nanti akan memuat sejumlah hal. Di antaranya, mendorong penyerapan bahan baku rotan dalam negeri, pendirian sentra hulu, dan peraturan perdagangan antar pulau serta keberadaan resi gudang. Dalam pelaksanaannya, pemerintah pusat juga berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah propinsi di Sulawesi dan Kalimantan.

Untuk mendekatkan industri dengan pusat bahan baku, pihaknya akan memboyong perajin rotan di Cirebon ke Kalimantan dan Sulawesi. Rencana merelokasi industri lewat program transmigrasi tersebut sudah melalui pembicaraan dengan Menteri Tenaga Kerja.

"Selain itu, transmigrasi para tenaga kerja industri rotan di Jatim juga akan direlokasi. Target kami memang keluar Jawa. Kinerja industri akan turun kalau kehabisan bahan baku," tutur dia.

Sedangkan, bagi petani yang kesulitan menyalurkan bahan baku rotan miliknya, sudah disiapkan resi gudang untuk menampung rotan sebagai alternatif. Untuk skim pelaksanaannya nanti, petani akan mendapat 70 persen dari total nilai barang sampai rotan miliknya terserap.

"Kami bertanggung jawab untuk menghidupkan sentra. Hampir 85 persen rotan dunia disuplai dari indonesia, makanya sektor ini harus menjadi champion," tandas Hidayat.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan industri rotan nasional harus didukung dengan peningkatan desain. "Harus diakui desain kita memang bagus, tapi beberapa kalah dibandingkan dengan desain di luar negeri. Jadi, bagaimana untuk meningkatkan kualitas desain," ujar dia.

Dari sisi ekspor, Gita belum bisa menjelaskan secara konkret peningkatannya pada tahun ini. Akan tetapi diyakini ekspor rotan bakal meningkat kalau dijual dalam bentuk barang bernilai tambah.

"Dengan catatan, kapasitas produksi yang ada bisa dikembangkan. Karena itu, jangan berpikir jangka pendek, tapi 1-3 tahun ke depan saya yakin ini bisa meningkatkan ekspor produk rotan lima sampai sepuluh kali lipat," tukas dia.(res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Ikut Awasi Penerimaan Pajak 2012


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler