jpnn.com - BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta pihak penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus kerusuhan antarsuporter sepak bola yang berujung tewasnya pendukung Persija, Minggu (7/11).
Imam pun berharap kepolisian tidak pandang bulu dalam menegakan peraturan, siapun yang melanggar harus ditindak dan menjadikan hukum panglima tertinggi.
BACA JUGA: Kehilangan Tiga Penggawa, Djanur Tetap Tenang
"Hukum harus menjadi panglima. Siapa pun yang melanggar hukum harus ditindak, saya kira kuncinya di sana," kata Menpora Imam Nahrowi di Bandung seperti diberitakan Jabar Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
Selain itu dia meminta pihak kepolisian melakukan pengungkapan kasus tersebut dilakukan secara transpran.
BACA JUGA: Hamdalah, Pak Polisi Beri Bonek Makan Siang
"Penegakan hukumnya juga harus dilakukan dengan transparan dan harus ada sanksi yang membuat efek jera. Siapa pun itu. Karena tidak mungkin ada tangan kementerian yang bisa melerai dipinggir jalan, gak mungkin. Harus ada penegakan hukum," tukasnya.
Dia menilai apa yang dilakukan para suporter tersebut sudah merupakan tindakan pidana yang harus dipertanggungjawabkan di muka hukum dan pengadilan.
BACA JUGA: Bonek Negosiasi Agar Bisa Gelar Aksi di Ancol
"Sudah terlalu banyak korban dari ragam insiden sepak sepak bola di Tanah Air. Namun sampai sekarang belum ada sikap efek jera dari para antar suporter itu, untuk mengakhiri pertikaian," ujarnya miris.
Padahal Imam berharap, untuk menciptakan persepakbolaan lebih kondisif sudah seharusnya para supporter untuk mengakhiri konflik. Untuk itu, ia kembali menekankan agar penegakan hukum di terapkan secara tegas.
"Jika tidak insiden serupa akan terus terulang," tandasnya.
Seperti diketahui, dua supporter Persija tewas dalam insiden kerusuhan di tol Palimanan, Cirebon kilometer 188.
Saat itu, Jakmania yang baru pulang dari pertandingan antara Persija melawan Persib, dengan menggunakan enam bus rombongan.
Saat melintas di jalan bebas hambatan tersebut tiga bus paling belakang Jakmania, berhenti di jalan layang Lungbenda.
Disebutkan dalam laporan Polda Jabar ke Menpora, kemudian para suporter keluar dari bus dan turun ke jalan dan melakukan pelemparan ke rumah warga di Lungbenda dengan batu.
Masih menurut laporan polisi itu, warga sekitar tak terima dengan aksi para Jakmania dan membalas.
Sementara di bawah jalan layang, sejumlah pemuda lokal juga ikut melawan aksi suporter ibu kota.
Versi kepolisian mengidentifikasi, pemuda lokal tersebut, sekelompok anak jalanan yang biasa berkumpul di lokasi kerusuhan.
Sekertaris Persija Budiman Dalimunthe mengatakan, Senin (7/11) satu Jakmania, warga Kalimalang, Jakarta Timur, Harun Al Rasyid Lestaluhu tewas mengenaskan diamuk warga sekitar.
Selain itu satu suporter ibu kota lainnya bernama, Gilang asal Pekalongan, Jateng dikabarkan tewas tertabrak kendaraan. (ign/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rombongan Bonek Gruduk Jakarta II sudah Tiba, Ini Fotonya
Redaktur : Tim Redaksi