Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) menggelar kegiatan bincang santai tentang olahraga di Senayan, Jakarta, Senin (18/4).
Selain Menpora Zainudin Amali, hadir juga stakeholder olahraga seperti KOI, KONI, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora sampai tim review peningkatan prestasi olahraga nasional.
BACA JUGA: FK Senica Carut-marut, Egy dan Witan Bisa Tampil di SEA Games 2021?
Moderator kegiatan ini, Mahfudin Nigara membuka diskusi dengan cerita awal lahirnya SEA Games yang muncul dari ide seorang Adam Malik.
Saat itu, SEA Games hanya jadi batu loncatan persiapan untuk mempersiapkan diri ke Asian Games.
BACA JUGA: Berkah Ramadan, Timnas Basket 3x3 Indonesia Juara Turnamen Pemanasan di Bali
Sayang, makin ke sini, SEA Games malah menjadi tujuan utama, jadi adu gengsi dan tak berfokus lagi ke ajang yang lebih tinggi, yakni Olimpiade.
"Melalui arahan Presiden, kami review total ekosistem olahraga nasional. Kami sedang menjalankan itu, jadi tak perlu banyak-banyak kirim orang ke SEA Games, tetapi tak ada potensi medali. Hanya yang potensi sesuai dengan catatan tim review yang dikirim," kata Menpora Amali.
BACA JUGA: SEA Games 2021: Wonderkid Persija Bicara Soal Target Bersama Timnas U-23 Indonesia
Orang nomor satu di dunia olahraga Indonesia tersebut menjelaskan bahwa proses perubahan pengelolaan olahraga nasional sesuai arahan presiden sedang dijalankan.
Menpora Amali kemudian membandingkan Indonesia dengan Jamaika yang secara luas wilayah dan jumlah penduduk berbeda jauh, tetapi prestasi di Olimpiade bagus.
"Ini karena Jamaika fokus ke cabor yang sesuai karakteristik mereka. Karena itu kami akan fokus ke cabor yang terukur," terangnya.
Karena itu, cabor yang disiapkan olah pemerintah untuk diseriusi saat ini terbatas, sesuai dengan desain besar olahraga nasional (DBON).
Memang, sesuai dengan pernyataan Menpora Amali saat awal menyuarakan DBON lalu, dia siap untuk tidak populer.
BACA JUGA: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka
Karena itu, dengan sikap ini, banyak pihak yang berbicara miring karena tak bisa dikirim, tetapi efeknya diyakini bakal positif untuk prestasi olahraga Indonesia ke depan.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Laga Batal, Ini Jadwal Uji Coba Timnas U-23 Indonesia di Korea Selatan
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad