Menpora Amali Tepis Isu 7 Atlet Kabur dari Isolasi Covid-19 di Papua

Rabu, 13 Oktober 2021 – 03:00 WIB
Menpora Zainudin Amali saat memberikan keterangan di Stadion Mandala, Jayapura. Foto: Humas Kemenpora

jpnn.com, JAYAPURA - Kabar soal kaburnya tujuh atlet yang terjangkiti Covid-19 dari karantina PON XX Papua ditepis oleh Menpora Zainudin Amali.

Dia memastikan, ketujuh atlet yang dianggap kabur itu sudah bebas Covid-19 karena telah mengikuti serangkaian tes.

BACA JUGA: Final Sepak Bola PON XX Papua: Lumat Kaltim,Tuan Rumah Tantang Aceh

Sebelumnya, isu itu ramai terdengar setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut ada atlet yang sedang dalam masa isolasi atau karantina ternyata kembali ke daerahnya masing-masing.

"Mereka keluar dari tempat karantina sebelum masa isolasi mandirinya selesai," kata Budi dalam konferensi pers seusai rapat terbatas PPKM, Senin (11/10).

BACA JUGA: Kuasai Cabor Pencak Silat, Jabar Nyaman di Puncak Perolehan Medali PON XX Papua

Menanggapi hal tersebut, Menpora Amali menyebut ada tujuh atlet yang berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara (1 atlet), Jambi (2 atlet), Sidoarjo, Jawa Timur (3 atlet), dan Yogyakarta (1 atlet).

"Terdapat informasi sebanyak tujuh orang seolah-olah kabur, tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Sebab, untuk naik pesawat pasti ada surat (bebas Covid-19), minimal antigen."

BACA JUGA: Tak Kebagian Tiket Final Voli PON Papua, Masyarakat Pilih Cara Ini

"Jadi, mereka yang pergi itu sudah di-antigen," kata Menpora Amali setelah menyaksikan laga semifinal sepak bola PON XX Papua di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (12/10).

Menpora Amali mengatakan sempat ada keterlambatan dari hasil tes PCR yang dilakukan oleh ketujuh atlet tersebut lantaran kurangnya faslitas di Papua.

Sebab tes PCR ketujuh atlet tersebut berbarengan dengan kontingen lain yang melakukan tes PCR untuk kepentingan kepulangannya ke daerah asal.

"Hasil dari PCR memang terlambat karena memang kami di sini kekurangan faslitas untuk lab PCR," tuturnya.

Menteri asal partai Golkar itu menambahkan agar media juga turut meluruskan kabar tersebut. Pasalnya, apa yang diisukan tak seperti yang terjadi di lapangan setelah dicek langsung oleh Kemenpora.

"Jadi sekali lagi dan perlu dicatat jika mereka bukannya kabur, mereka sudah ada surat (bebas Covid-19), kalau tidak ada, tidak mungkin mereka bisa naik pesawat, tetapi karena hasil tes PCR-nya yang terlambat," tegasnya. (dkk/jpnn)


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler