jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Menpora Imam Nahrawi mengikuti prosesi sakral penyerahan tanah dan air dari bumi Kutai Kartanegara, Kaltim kepada pemerintah dalam hal ini Kemenpora, di Kedaton Kutai Kukar, Tenggarong, Senin (12/6) siang.
Dalam prosesi tersebut, Kedaton pemerintah daerah Kukar diwakili oleh Bupati Rita Widyasari.
BACA JUGA: Menpora Ikuti Prosesi Penyerahan Tanah Air di Kutai Kartanegara
Namun, dia kemudian meminta kepada sesepuh dari Kedaton, untuk memimpin prosesi upacara tersebut secara adat.
Penyerahan tanah air itu menjadi bagian dari kunjungan kerja Menpora ke Kukar, selain untuk melepas Gowes Nusantara yang digelar pada Minggu (11/6) sore.
BACA JUGA: Menpora Bakal Usulkan ke Presiden Cetuskan Hari Bersepeda Nasional
Tanah air tersebut nantinya disatukan dengan tanah-air lainnya dari ratusan kota yang disinggahi program Gowes Pesona Nusantara di 34 provinsi di Indonesia.
Setelah disatukan, tanah-air tersebut akan disatukan dan dibangunkan sebuah monumen di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah dalam perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September mendatang.
BACA JUGA: Warga Kukar Antusias Pengin Gowes Bareng Pak Menteri
Diiringi dengan salawat dan sebelumnya ada ucapan-ucapan doa yang menjadi adat dari Kukar, tanah air dipindahtangankan ke Menpora.
"Kami serahkan tanah air ini untuk disatukan dengan tanah air lainnya dari Bumi Indonesia, untuk meneguhkan kesatuan dan tekad keras dari seluruh elemen bangsa ini untuk menjaga NKRI," tegasnya.
Menpora Imam Nahrawi dengan mata berkaca-kaca kemudian menerima tanah air yang telah dimasukkan dalam kendi.
"Saya terima tanah ini, kami akan satukan dengan tanah adari provinsi lain, untuk menegaskan, bahwa di tengah rongrongan dari pihak yang ingin memecah belah NKRI, kami lakukan upaya ini, untuk membangun monumen dan menegaskan bahwa kami anak bangsa Indonesia, ingin menguatkan dan menjaga keutuhan NKRI," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Main Futsal di Bandung, Menpora: Puasa Bukan Halangan Untuk Berolahraga
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad