Menpora: Jangan Sampai Ada Mafia di Liga Santri Nusantara

Kamis, 25 Agustus 2016 – 20:02 WIB
Menpora Imam Nahrawi naik reog, di sela pembukaan Liga Santri Nusantara Wilayah Region I Jawa Timur di Stadion Batoro Katong, Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (25/8). Foto: Kemenpora

jpnn.com - PONOROGO - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi didampingi Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni membuka secara resmi Liga Santri Nusantara (LSN) wilayah Region I Jawa Timur di Stadion Batoro Katong, Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (25/8) sore. 

Menpora berharap agar LSN ini bisa berjalan tanpa kecurangan dan kekerasan. "Liga Santri Nusantara sudah dibuka tanggal 19 Agustus lalu di Balikpapan. Saya berharap, di Liga Santri Nusantara tidak ada yang namanya kecurangan, tidak ada yang namanya kekerasan, dan tidak ada yang namanya mafia sepakbola" jelas Menpora.

BACA JUGA: Kabar Baik untuk The Jakmania Soal Ramdani Lestaluhu

LSN wilayah Jawa Timur Region I diikuti oleh 32 pondok pesantren dari 6 kabupaten. Kick off oleh Menpora menandai pembukaan perhelatan LSN Region I Jawa Timur ini .

Pria asal Bangkalan Madura ini berjanji akan terus meggelar Liga Santri Nusantara selama masa jabatannya. “Tahun depan akan kami laksanakan lagi dan seterusnya,” katanya.

BACA JUGA: Ini Target Tuan Rumah di PON XIX

Politikus asal Partai Kebangkitan Bangsa menambahkan, LSN 2016 yang mengusung tema “From Pesantren To The World” merupakan langkah yang baik dalam menjadikan olahraga dengan menggandeng santri dan pesantren sebagai penggerak untuk lebih medunia.

Cak Imam juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW sebagai anjuran berolahraga. "Ajarilah anak-anakmu berenang dan memanah. Adapun untuk Liga Santri, bimbinglah anak-anakmu untuk bermain sepak bola dengan baik,” lanjutnya yang disambut sorak sorai tamu undangan dan para suporter yang memadati Stadion Batara Katong.

BACA JUGA: Nanti Malam Undian Liga Champions, Siapa 8 Tim Unggulan?

Menurutnya, pemerintah merasa yakin bahwa Indonesia memilki potensi yang besar dan masih tersimpan di bidang sepakbola. Karea itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga akan mengelar kompetisi secara berjenjang di semua wilayah Indonesia mulai dari Liga pelajar U-12, U-14, U-16, Liga Santri Nusantara (U-18) dan Liga Mahasiswa (U-20).

“Untuk Liga pelajar U-14 dan Liga Santri Nusantara sudah digelar tahun lalu, sementara tahun ini ditambah dengan U-12, U-16 dan Liga Mahasiswa yang digelar mulai dari tingkat region, tingkat wilayah/provinsi sampai ke tingkat nasional,” tambahnya.

Cak Imam merasa bangga atas pencapaian Liga Santri. “Hasil dari Liga Santri Nusantara Tahun 2015 telah menorehkan hasil yang sangat luar biasa dan membanggakan bagi bangsa kita dengan menjadi juara pada kejuaran Malindo Cup yang dilaksanakan tanggal 19 sampai dengan 22 Mei 2016 di Malaysia,” tegasnya.

Kick off LSN Regional Jatim I dibuka dengan atraksi pencak silat dari Pagar Nusa dan penampilan kesenian khas budaya Ponorogo yaitu Reog. Menpora Imam Nahrawi juga berkesempatan menaiki reog sebelum kick off pertandingan pertama yang mempertemukan antara PP Darul Huda, Mayak Ponorogo VS PP Roudlotul Huda, Lambeyan, Magetan. Untuk diketehui LSN Regional Jatim I meliputi Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Madiun, Magetan,Trenggalek.

Sebelum membuka LSN, Menpora dalam melakukan kunjungan kerja di Ponorogo kali ini, menghadiri acara Silaturahmi Daerah Pengasuh Pondok Pesantren Se-Ponorogo Robithoh Ma'adhid Islamiyah (RMI) NU Cabang Ponorogo di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, dan kemudian bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
 
Menpora dan rombongan tiba di Alun-Alun Ponorogo menggunakan helikopter Polda Jawa Timur jenis BO 105 Nomor Register P1112 pukul 11.45 WIB. Kedatangan Menpora di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, disambut dengan gegap gempita oleh ribuan santri dan santriwati pesantren tersebut.
 
Cak Imam menjelaskan, dirinya diangkat jadi Menpora oleh Presiden Joko Widodo untuk untuk mendorong, membangun, dan memajukan olahraga di Indonesia. "Oleh sebab itu, setelah saya diangkat saya langsung mencanangkan Liga Santri Nusantara, karena saya melihat banyak potensi-potensi yang muncul dari pesantren, santri tidak hanya diajarkan untuk belajar kitab kuning dan belajar keagamaan saja, tetapi di pondok pesantren juga diajarkan untuk berolahraga," tutur Menpora.
 
Imam mengatakan, pada tahun 2015 LSN diikuti oleh 185 pesantren. Tahun 2016 ini jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 1000 pesantren. Hal tersebut membuktikan bahwa tingginya minat dari kalangan pesantren untuk ikut memajukan olahraga bangsa.
 
"Kendala yang ada selama ini mungkin karena kurangnya fasilitas dan kesempatan, sekarang kita buka seluas-luasn ya kesempatan itu, kepada adik-adik sekalian yang sedang menuntut ilmu di pesantren ini, dan seluruh pesantren di Indonesia carilah ilmu sebanyak-banyaknya, carilah barokah sebanyak-banyaknya, karena dengan ilmu dan barokah itu, peran serta kalian semua dituntut dalam memajukan bangsa dan negara, " tutup Imam. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Laga Uji Coba, Malaysia Bawa 24 Pemain ke Mahanan Solo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler