jpnn.com, TASIKMALAYA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, mengaku takjub saat melihat lapangan Lodaya Sakti yang berada di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dia tak menyangka lapangan sepak bola di desa yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Tasikmalaya tersebut menggunakan rumput berstandar FIFA.
BACA JUGA: Gempa 4,8 SR Guncang Tasikmalaya
Bahkan, Menpora secara terang-terangan mengatakan bahwa lapangan itu menginspirasinya. Sebab tahun 2017 lalu Kemenpora ada program satu desa satu lapangan.
“Saat melihat lapangan Lodaya ini, langsung yang muncul di pikiran saya, ini yang saya cita-citakan dan Pak Jokowi cita-citakan. Dan Cisayong sudah menjawabnya dengan sebuah karya yang luar biasa,” ujar Menpora saat berkunjung ke Lapangan Lodaya Sakti, Selasa (15/1/2019).
BACA JUGA: Anak Buah Kena OTT, Menpora: Kami Belajar Banyak
“Kalau kata Atep lapangan ini cuma satu strip di bawah GBLA (Stadion Gelora Bandung Lautan Api), tapi kata saya ini hanya beda satu setengah strip di bawah GBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno),” tambah Menpora.
Atas kekagumannya tersebut, Menpora pun berencana mengadakan turnamen internasional sepak bola bagi usia muda seperti yang diselenggarakan di Bali tahun lalu. Turnamen itu kurang lebih diikuti 11 negara.
BACA JUGA: Edy Rahmayadi: Kalian Percaya Gubernur atau Menpora?
“InsyaAllah 2019 ini, turnamen internasional tersebut akan kita bawa ke Lapangan Lodaya Sakti,” ujar Menpora.
“Tinggal disiapkan tidurnya, makanannya dan hiburannya. Pokoknya bikin mereka (pemain mancanegara) berkesan agar mereka bisa bercerita tentang desa Cisayong ini,” tambah menteri asal Bangkalan, Madura yang disambut tepuk tangan warga Cisayong.
Imam Nahrawi meyakini bahwa hadirnya Lapangan Lodaya Sakti ini akan menghidupkan ekonomi daerah.
Pada kunjungan Menpora ke Lapangan Lodaya Sakti juga turut dihadiri dua pemain Persib Bandung yakni Atep dan Tantan.
Selain melakukan laga ekshibisi, mereka juga memberikan coaching clinic kepada anak-anak SSB Putra Lodaya.
Seperti diketahui, Lapangan Lodaya Sakti sudah memenuhi standar Federation of International Football Association (FIFA).
Rumput yang digunakan di lapangan tersebut berasal dari Eropa, dari jenis zoysia matrella.
Jenis rumput ini masuk dalam kategori kualitas tinggi dengan kerapatan, elastisitas, kemampuan menahan beban, pemulihan diri, dan perakarannya yang sempurna, sehingga bisa mengurangi risiko cedera bagi para pemain.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Minta Jakabaring Segera Diperbaiki
Redaktur & Reporter : Budi