‘’Buat saya selaku penanggung jawab dunia olahraga Indonesia, kasus itu sungguh-sungguh menjijikkan,’’ tegas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhiyaksa Dault kepada sejumlah wartawan, di kantornya, Senayan – Jakarta
BACA JUGA: Gelar Chris John Tidak Dicabut
Berawal dari tidak dipatuhinya komitmen pembayaran oleh promotor Soeryo Guritno kepada Chris John Manajemen (CM) sepekan sebelum pertarungan atau 21 Juli 2008
BACA JUGA: Barca Tawar Trezeguet Rp 320 Miliar
45 ribu dari komitmen awal USDBACA JUGA: Totti Bujuk Adrian Mutu
130 rituPelanggaran komitmen awal dari promotor tersebut membuat CM marahMeski akhirnya promotor memenuhi kewajibannya dengan menyerahkan uang tunai kepada CM sebesar USD65 ribu dan sisanya juga sudah dititipkan ke Alan Kim sebelum acara timbang badan, pertarungan tetap tidak bisa dilaksanakanSebab, kedua petinju tidak hadir di acara timbang badan hingga batas waktu yang telah ditentukan.
Adhiyaksa setuju kalau kasus tersebut merupakan dagelan amatir‘’Kejadian itu jelas-jelas mempermalukan dunia tinju Indonesia,’’ tandas pria berkumis lebat ituApalagi kejadian serupa bukan bukan pertama kali terjadi di tinju bayaran Indonesia
Sebelumnya, saat Chris John bertanding melawan Jose ‘’Cheo’’ Rojas, pada medio Maret 2007, masalah pembayaran petinju juga sempat menimbulkan kekisruhanMeski promotor Albert Reinhard Papilaya akhirnya menuntaskan seluruh kewajibannya, tetapi masalahnya sampai berlarut-larut hingga melibatkan pemerintah (Menpora)Celakanya, kasus itu selesai, muncul kasus lain yang juga melibatkan promotor yang sama, Albert Reinhard Papilaya, saat berencana menggelar pertarungan Muhammad RachmanKasus ini bahkan hingga harus diselesaikan di meja hijau
Mengantisipasi kasus tersebut tidak terulang, Menpora akan memanggil semua pihak yang terkait dalam tinju profesionalTiga badan tinju di Indonesia, KTI, KTPI dan ATI, akan diajak merumuskan pembenahan tinju profesionalSelain menyangkut pembayaran petinju masalah rating (peringkat) juga harus melalui rumusan yang jelas
Terkait khusus kasus batalnya pertarungan Chris John lawan Jackson Asiku, pemerintah masih menunggu kepastian status gelar juara dunia yang disandang Chris John dari markas WBAPemerintah memang sudah menerima jawaban dari WBA, yang menyebutkan belum ada pencabutan terhadap gelar juara dunia di kelas Bulu tersebutKarena WBA masih menunggu laporan kronologis tentang pembatalan tersebut dari Indonesia
Terlepas dari hal tersebut, Menpora akan tetap meminta pertanggung-jawaban atas pembatalan pertarungan Chris John lawan Jackson Asiku kepada pihak-pihak terkaitTerutama promotor, manajer petinju dan Chris John sendiriTerkait dengan Craig Christian, manajer yang juga pelatih Chris John, Menpora mengaku sudah memiliki beberapa data tentang pria bula asal Australia itu
‘’Kita sudah punya beberapa data tentang CraigMasih kita kaji soal bagaimana kredibilitas dia,’’ katanyaMenpora juga tak setuju penggantian manajer Chris John seperti yang diinginkan Soeryo GuritnoSoeryo menawarkan diri untuk menjadi manajer The Dragon – julukkan Chris John
‘’Siapapun manajernya, terpenting dia itu profesional,’’ tegasnya
Menpora juga mengkritik Chris John yang dianggap tidak profesionalBuktinya, tidak hadirnya di acara timbang badan karena petinju kebanggaan Indonesia itu bobotnya melebihi 4 kg dari bobot ideal di kelas Bulu (57,1 kg) saat timbang badan
‘’Chris itu ‘kan petinju profesionalSeharusnya, dia bisa mengatur dirinya sendiriMasak satu hari menjelang acara timbang badan dia overweight 4 kg‘Kan nggak benar itu,’’ ujarnya
Bukan hanya soal berat badan, Chris ternyata juga tak siap bertandingBuktinya, catatan kesehatannya menunjukkan hasil yang burukDari hasil pemeriksaan kesehatan, VO2mak Chris hanya angka 49,9Padahal, seharusnya untuk seorang atlet VO2mak itu bisa mencapai angka 55,5‘’Hasil itu menunjukkan Chris belum bisa profesional dalam menata diri,’’ pungkasnya(ado)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taufik Dipastikan ke Beijing
Redaktur : Tim Redaksi