Menpora Minta PSSI Sanksi Klub

Terkait Permasalahan Tunggakan Gaji

Kamis, 20 Juni 2013 – 06:58 WIB
JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengutarakan keprihatinannya atas kondisi persepakbolaan nasional terkait adanya tunggakan gaji klub terhadap pemain. Dia berharap PSSI bisa mencarikan solusi agar masalah ini cepat teratasi.

"Apa yang terjadi dengan klub-klub ini memang bukan kesalahan PSSI, tapi PSSI harus beri tindakan karena klub ini merupakan anggota mereka," katanya saat ditemui usai menonton pertandingan Timnas U-23 kontra Jakarta All Stars, tadi malam (19/6).

Menurut Roy, dia sudah berbicara dengan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin agar bisa memberikan solusi. Dengan begitu, pemain tidak perlu lama menunggu untuk segera terselesaikan tunggakan gajinya, khususnya oleh Klub PSMS Medan dan klub lain pada umumnya.

Bagi dia, melihat kondisi ini PSSI harusnya bisa bersikap tegas. Dia memberikan perintah langsung agar Djohar bisa memberikan teguran langsung kepada klub yang bersangkutan. Mengapa? Roy menilai jika pola menunggak gaji klub ini terjadi karena ada pembiaran ketika klub-klub melakukan kesalahan.

"PSSI harus menegur klub yang bersangkutan. Tidak boleh lagi kalau ikut kompetisi, ada sanksi untuk klub. Ini sudah direction langsung ke pak Djohar. Tapi saya tidak mau terlibat terlalu teknis, PSSI minimal harus beri teguran," terangnya.

Keprihatinan Menpora ini berkaitan dengan apa yang saat ini sedang dilakukan oleh sebelas pemain PSMS di Jakarta. Mereka rela menginap di kantor PSSI untuk bisa mendapatkan bantuan dari PSSI agar haknya yang belum terbayarkan oleh klub bisa segera dilunasi dengan adanya tekanan dari PSSI kepada klub.

Langkah sebelas pemain tim PSMS Medan mendapatkan dukungan dari Bambang Pamungkas dan Leo Saputra. Merasa senasib karena masih ditunggak oleh mantan klubnya sampai saat ini, mereka berharap pemain PSMS terus memperjuangkan haknya.

"Mereka harus terus berjuang, pantang menyerah. Selain memberikan dukungan, secara tidak langsung saya juga memperjuangkan nasib supaya manajemen Persija melunasi tunggakan gaji," katanya saat ditemui di kantor PSSI, kemarin (19/6).

Kedatangan Bepe, panggilan Bambang Pamungkas sejatinya bukan hanya sebagai pemain yang mengalami nasib sama. Tetapi juga sebagai Wakil Sekjen Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).

Dia berharap, apa yang dilakukan oleh pemain PSMS ini dan pemain lainnya, bisa membuka mata pemerintah, pengurus PSSI dan pengelola kompetisi.

Apa yang terjadi saat ini, lanjut dia, harusnya menjadi perhatian serius dan tidak dibiarkan begitu saja. Sebab, ini tidak sejalan dengan semangat profesional yang dijunjung menuju kompetisi dan klub yang profesional.

"Karena itu, saya berharap persoalan ini segera terselesikan dan tidak boleh kembali terulang ke depan," terang legenda Timnas tersebut.

Setali tiga uang, Leo yang datang bersama Bepe juga meminta agar perjuangan pemain-pemain PSMS itu tak kendur begitu saja. Dia yakin, jika pemain-pemain lain nantinya akan menyusul perjuangan mereka sehingga bisa menjadi sebuah gerakan solidaritas.

"Saya hanya bisa mendukung. Dalam upaya memperjuangkan hak-haknya, mereka tidaklah sendirian. Karena itu, jangan pernah kendor untuk memperjuangkan hak-hak kita," ujar pemain yang saat ini memperkuat Persita Tangerang tersebut.

Sampai kemarin, pemain PSMS masih tetap menunggu para pengurus PSSI datang. Mereka terlihat kasihan dan tak terurus dan menunggu sembari lesehan. Meski kondisinya memprihatinkan, tak ada pengurus yang menemui mereka meski kongres PSSI telah usai digelar pada Senin (17/6) lalu.

Tak ingin menganggur, mereka bukan hanya menunggu, pemain-pemain juga menggelar pengajian, tadi malam. Mereka berdoa supaya para pengurus klub  mendapatkan petunjuk dan disadarkan. Demikian juga agar pengurus PSSI dan operator kompetisi bisa membantu mereka mendapatkan haknya. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RD Segera Kumpulkan Skuat Timnas U-23

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler