Menpora: Peta Jalan Sepak Bola Nasional Penting untuk Pembibitan Pemain Muda

Jumat, 27 November 2020 – 21:42 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Foto: Humas Kemenpora.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyatakan pihaknya terus bergerak cepat untuk mengaplikasikan peta jalan atau roadmap sepak bola nasional sebagai modal untuk pembibitan pemain-pemain muda Indonesia.

Hal itu disampaikan Menpora RI secara virtual pada acara Talkshow 'Coffe Break' melalui virtual dari SitRoom, Kemenpora RI, Kamis (26/11). 

BACA JUGA: Menpora RI: Pelatih Berperan Penting Lahirkan Pemain Sepak Bola Berkualitas

Menpora RI menyatakan bahwa setelah terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional,  Kemenpora langsung bergerak cepat dan berkoordinasi  dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusian dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan stekehokder olahraga lainnya.

Kondisi pandemi Covid-19 memang sempat menjadi kendala, tetapi semua berjalan dengan baik dikerjakan bersamaan dengan program reguler di Kemenpora RI. 

BACA JUGA: Menpora Zainudin Amali Pantau Latihan Timnas Indonesia U-19, Begini Harapannya

Menurutnya, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama menghasilkan peta jalan percepatan pembangunan sepak bola nasional.

"Ini adalah hasil kolaborasi kami semua dengan berbagai pihak dan tentu seluruh stakeholder sepak bola," ungkap Amali. 

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Inpres Roadmap Sepak Bola Nasional

Ia menegaskan satu-satunya cabang olahraga yang ada inpresnya untuk memajukan cabor tersebut adalah sepak bola. 

Karena sepak bola diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan seluruh dunia.

Dari minat yang luar biasa pasti akan muncul ekspektasi masyarakat terhadap prestasi sepak bola Indonesia.

"Itulah sebabnya dengan Inpres ini kami tata kembali pembinaan sepak bola kita," ujarnya.

Ia melanjutkan, negara lain juga melakukan perubahan drastis dalam tata kelola sepek bolanya sehingga yang sebelumnya mereka di bawah sekarang malah di atas Indonesia.

"Dan ini yang harus segara dibenahi. Dengan adanya roadmap atau peta jalan yang sudah dihasilkan maka kita harus jalani, tetapi harus konsisten," ungkapnya.

Artinya, jelas Amali, semua pihak yang terkait di dalam inpres itu harus mau bersama-sama.

"Tidak bisa ini hanya menjadi pekerjaan Kemenpora RI atau Kemenko PMK atau PSSI saja," jelasnya. 

Menurutnya, dengan adanya pandemi Covid-19, kompetisi baik Liga 1 dan 2 tidak berjalan.

Padahal, dalam kompetisi itulah bisa meningkatkan jam bertanding buat para atlet dan mereka merasakan atmosfer pertandingan sesungguhnya.

"Salah satu yang dikeluhkan oleh Pelatih Timnas U-20  Shin Tae-yong tidak adanya kompetisi," jelasnya.

Menurutnya, para pemain yang dipersiapkan sudah uji tanding di Kroasia, tetapi itu tidak cukup karena tetap membutuhkan kompetisi.

"Sebab, uji coba di negara lain dengan kompetisi akan beda atmosfernya. Kalau ditanya apa perlunya kompetisi untuk pembinaan prestasi, jawabannya sangat perlu," pungkas Zainudin Amali.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler