jpnn.com - JAKARTA--Menpora Imam Nahrawi meresmikan Gedung Olahraga PB Jaya Raya di Bintaro Jaya Tangerang Selatan, Kamis (15/9). Dalam sambutannya, Imam menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada atlet PB Jaya Raya yang sudah mengharumkan nama Indonesia di dunia, lewat cabang bulu tangkis.
"Di forum ini hadir legenda bulutangkis nasional dan telah mengabdikan hidupnya untuk bulutangkis Indonesia seperti Susi Susanti, Candra Wijaya, Markis Kido dan Hendra Setiawan, " ujar Imam.
BACA JUGA: Giliran Atlet Karate Terima Penghargaan dari Indosat Ooredoo
Hadir dalam acara ini Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Pendiri Yayasan Pembangunan Jaya Ir. Ciputra, Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan, dan para atlet dan mantan atlet bulutangkis nasional diantaranya Icuk Sugiarto, Ivanna Lee, Rudi Hartono, Imelda Wigoena, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Candra Wijaya, Markis Kido, dan Hendra Setiawan.
Imam juga mengapresiasi PB Jaya Raya yang tidak hanya melahirkan juara-juara dunia, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat dalam komitmennya mendidik, membina dan mengembangkan sekaligus memajukan olahraga di Tanah Air. Khususnya olahraga bulutangkis.
BACA JUGA: Jelang Lawan Australia, Timnas U-19 Mantapkan Taktik dan Strategi
"Pemerintah saat ini juga sudah memulai mengembangkan dan meningkatan prestasi olahraga melalui sports science, dengan menggunakan sports science diharapkan teknik dan kemampuan atlet dapat ditingkatkan dan mendapat presrasi yang gemilang," tutur Menpora.
Seperti diketahui, GOR yang dibangun PB Jaya Raya terbilang luar biasa. Terdapat 16 lapangan bulu tangkis dalam kompleks seluas 1,3 ha. Tak hanya itu, disediakan pula tribun penonton yang mampu menampung 500 penonton.
BACA JUGA: Dua Hal yang Harus Disiapkan Garuda Muda Lawan Australia
Tak hanya berisi lapangan bulu tangkis serta perlengkapan penunjang olahraga lainnya, GOR ini juga memiliki asrama dengan 50 ruangan yang mampu menampung 132 atlet dari usia 12 sampai 18 tahun.
Imam menuturkan, saat ini pemerintah sudah mempunyai PPLP dan PPLM di setiap provinsi, tetapi baru sedikit daerah kabupaten dan kota yang memilki sekolah khusus olahraga (SKO).
Menurutnya, jika di setiap kabupaten dan kota memilki SKO, maka ke depan olahraga Indonesia akan bangkit dan mempunyai prestasi di dunia.
"Saat ini pemerintah juga sudah berkomitmen dalam memperhatikan masa depan atlet Indonesia, selain pemberian bonus kepada atlet yang berprestasi. Pemerintah juga memberikan jaminan hari tua kepada atlet olimpian yang memperoleh medali, tidak hanya pada ajang Olimpiade tetapi juga kepada atlet dalam kejuaraan Paralimpic, " tegas Imam.
Dia menyatakan,ini baru permulaan. Ke depan pemerintah akan memperkuat jaminan dan bonus atlet melalui undang-undang,
“Kita mengharapkan tidak hanya bidang pendidikan yang mendapat prioritas 20 % dari APBN, tapi kita juga mengharapkan olahraga juga mendapatkan anggaran minimal 5% dari APBN, " tambah Menpora.
Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Pembangunan Jaya Raya, Ciputra dalam sambutanya menceritakan awal mula berdirinya Klub PB Jaya Raya.
"Ketika ditawarkan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin 40 tahun lalu untuk memajukan olahraga cabang atletik dan sepakbola, saya juga berimajinasi untuk membangun cabang bulutangkis dan saya sampaikan kepada pak Gubernur untuk mendirikan PB Jaya Raya," kenang Ciputra.
Diakuinya, PB Jaya Raya saat ini mengalami keterpurukan karena dua olimpiade berturut-turut yang lalu, atletnya tidak berhasil memperoleh medali.
"Karenanya, melalui pembangunan Gedung Olahraga dan Sport Science mampu mengembalikan kegemilangan PB Jaya Raya,” pungkas Ciputra. (adv/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lepas Kontingen PON DKI, Djarot: Jangan Takut Sama Jabar
Redaktur : Tim Redaksi