Menristekdikti Lantik 3 Rektor dan 3 Direktur Poltek

Kamis, 26 September 2019 – 23:48 WIB
Menristekdikti Lantik 3 Rektor dan 3 Direktur Poltek. Foto: Kemenristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir melantik enam Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di lingkungan Kemenristekdikti. Pimpinan PTN yang dilantik adalah:

1. Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE dilantik menjadi Rektor Universitas Sriwijaya periode 2019-2023

BACA JUGA: Kemenristek Dikti Klaim Banyak Lampaui Target

2. Dr. Komarudin, M.Si dilantik menjadi Rektor Universitas Negeri Jakarta periode 2019-2023

3. Dr. Eduart Wolok, ST, MT dilantik menjadi Rektor Universitas Negeri Gorontalo periode 2019-2023

BACA JUGA: UHAMKA Dapat Kado Akhir Tahun dari Kemenristek Dikti

4. Ir. Eko Julianto, M.Sc,MRINA dilantik menjadi Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya periode 2019-2023

5. Ramli, S.T., M.Eng dilantik menjadi Direktur Politeknik Negeri Samarinda periode 2019-2023

6. Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si dilantik menjadi Direktur Politeknik Negeri Medan

Dalam arahannya, Menteri Nasir menyebutkan saat ini pendidikan tinggi memiliki peran terkait dengan struktur ekonomi, sosial dan lingkungan dunia.

Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi dituntut agar pendidikan tinggi memiliki kualitas yang baik, robust (tahan terhadap gangguan/kuat), dan bertanggung jawab secara aktif dalam mengatasi tantangan dan masalah mendesak baik lokal, regional, nasional, maupun global. 

Lebih lanjut ia menyebutkan peran rektor atau direktur menjadi kunci dalam keberhasilan suatu perguruan tinggi, sehingga apa yang dihasilkan, baik itu lulusan, riset, dan inovasi yang dapat memberikan nilai tambah. Pembangunan bangsa itu tergantung pada peran rektor atau direktur di perguruan tinggi masing-masing. Ia berharap pejabat perguruan tinggi yang baru saja dilantik dapat menjalankan tugas-tugasnya sebagai rektor/direktur dengan baik dan berhasil.

“Dalam menjawab tantangan zaman diperlukan lulusan dari program studi yang inovatif dan kreatif, serta penelitian yang kolaboratif. Kolaborasi merupakan solusi terhadap masalah yang kita hadapi, tidak lagi dapat dilakukan secara terpisah," ujar Nasir saat memberikan sambutan di Gedung Kemenristekdikti, Kamis (26/9). (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler