jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Juliari P Batubara mengawal langsung proses rekrutmen pejabat struktural di tingkat Eselon I dan II.
Mensos Juliari hadir bersama Tim Pansel yang mewawancarai langsung para kandidat yang telah melewati tahap seleksi administrasi, penulisan makalah dan uji kompetensi (assesmen).
BACA JUGA: Pastikan Bansos Tepat Sasaran, Mensos Audit Ketat Vendor Penyedia Komoditas Bansos Sembako
Bersama tim, Mensos Juliari tampak tekun menyimak paparan para kandidat. Ia juga melontarkan pertanyaan kritis, terkait berapa bagian slide paparan yang disajikan peserta dan inovasi/pengembangan program yang akan dilakukan. Mensos mengikuti sesi wawancara selama 12 jam mulai jam 09.00 sampai 20.00.
“Pejabat di Eselon I dan II kan posisinya strategis ya. Saya merasa perlu hadir langsung menyimak proses wawancara para kandidat. Dengan mendengarkan langsung penjelasan mereka, saya bisa menangkap sejauh mana pemahaman dan kecakapan mereka di posisi yang mereka incar,” kata Mensos Juliari di Jakarta, Selasa (14/7).
BACA JUGA: Mensos: Bansos Menjadi Instrumen Penggerak Perekonomian
Rekrutmenkali ini, dilakukan untuk mengisi kekosongan Pejabat Pimpinan Tinggi di lingkungan Kementerian Sosial. Kekosongan jabatan sebagian besar dikarenakan adanya pejabat yang sudah memasuki masa pensiun.
Mensos menyatakan, proses wawancara ini melibatkan beberapa pihak eksternal. “Hal ini untuk memastikan SDM yang menduduki jabatan adalah mereka yang benar-benar cakap dan memiliki target inovasi di bidang tugasnya. Selain itu juga untuk memastikan proses ini berjalan obyektif dan professional sesuai UU No 5 tahun 2014 tentang ASN, " katanya.
BACA JUGA: Bamsoet Ajak KAHMI Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI
Dalam pelaksanaan seleksi tersebut Mensos dibantu Tim Panitia Seleksi (Pansel) yang ketuai Sekretaris Jenderal Hartono Laras. Anggota Pansel adalah Kepala Badan Kepegawaian Negara (BPN) Bima Haria Wibisana, Sekretaris Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi Dwi Wahyu Atmaji, Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Farid Utomo, Irjen Kemensos Dadang Iskandar, Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial Syahabuddin, Asesor Manajemen ASN Armay dan Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Bapak R. Amin Raharjo.
Jabatan yang akan diisi terdiri dari satu jabatan Pimpinan Tinggi Madya Staf Ahli Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial (Eselon I). Kemudian ada enam jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II).
Yakni Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelompok Masyakarat, Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA, Inspektur Bidang Penunjang, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Banjarmasin, dan Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual “Kartini” Temanggung.
Ketua Pansel yang juga Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras menyatakan, wawancara para calon Pejabat Pimpinan Tinggi berlangsung dua hari pada 13 – 14 Juli 2020, di Kantor Kemensos Gedung Cawang Kencana, Jakarta. Pada Senin 13 Juli 2020 terdapat 19 peserta dan Selasa 14 Juli 2020 terdapat 15 peserta.
“Dalam proses wawancara tersebut hadir juga Asisten Komisioner Tony Sitorus yang bertindak sebagai observer dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),” kata Hartono.
Dari hasil seleksi wawancara sebagai tahap akhir tahapan seleksi terbuka, akan dipilih sebanyak tiga calon Pejabat Pimpinan Tinggi Madya akan disampaikan oleh Mensos kepada Presiden melalui Tim Penilai Akhir (TPA) untuk ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Sedangkan untuk Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dari 3 (tiga) kandidat tersebut akan dipilih dan ditetapkan 1 (satu) orang oleh Menteri Sosial dengan terlebih dahulu dikoordinasikan dengan KASN guna mendapatkan rekomedasi atas jalannya proses Seleksi Terbuka tersebut,” ia menambahkan.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich