Mensos Juliari Saksikan Penyaluran Bansos Beras dan BST di Surabaya

Rabu, 07 Oktober 2020 – 19:29 WIB
Mensos Juliari P Batubara menyerahkan bansos kepada warga Surabaya, Rabu (7/10). Foto: Humas Kemensos RI.

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara menyaksikan langsung pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap VII dan distribusi Bantuan Sosial Beras (BSB) di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (7/10).

Di hadapan keluarga penerima manfaat atau KPM, Mensos Juliari menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat Kota Pahlawan.

BACA JUGA: Kapolresta Sudah Menemui Buruh yang Mau Demo, Ada Kesepakatan

"Saya meneruskan salam Bapak Presiden kepada masyarakat di Surabaya. Saya hadir ke berbagai kota di tanah air, termasuk Surabaya,
untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi," katanya saat menyaksikan penyaluran BST di Kantor Pos Besar di Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu hadir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Direktur Utama PT Pos Faizal R. Djoemadi. Sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255 KPM dengan nilai total Rp 67.576.500.000.

BACA JUGA: Kemensos Pastikan Bansos Menjangka Komunitas Adat Terpencil

Adapun penerima BST di Provinsi Jatim untuk penyaluran sampai bulan Oktober 2020 sebanyak 1.407.701 KPM, dengan nilai bantuan sebesar Rp 422.310.300.000. Penyaluran dilakukan baik melalui PT Pos maupun Bank Himbara.

Alokasi beras yang disalurkan di provinsi ini sebanyak 77.826.825 kg untuk 1.729.485 KPM PKH. Realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog saat ini mencapai 47 persen atau sebanyak 36.959.295 kg dan berdasarkan data transporter, bansos beras yang sudah didistribusikan ke KPM PKH sebanyak 29.902.290 Kg (80.91 persen).

BACA JUGA: Prof Jimly Asshiddiqie: Mumpung Lagi Terpuruk, Sekalian Saja

Selain BST, BSB, dan bansos lain dari Kemensos, pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bantuan lainnya. Antara BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja.

"Kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga menyiapkan bansos. Cukup banyak. Bapak Presiden berharap dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat," kata menteri yang beken disapa dengan panggilan Ari Batubara ini.

BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Tujuannya untuk mengurangi beban dan meningkat daya beli yang turun akibat pandemi.

"Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi," lanjut Mensos Ari.

Menteri yang juga mantan legislator DPR itu mengatakan, sejak Juli lalu BST sudah memasuki Gelombang II. Indeksnya ditetapkan sebesar Rp 300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020.

"Ini merupakan tambahan, ya. Karena pada gelombang satu sudah pernah kami salurkan. Penambahan periode penyaluran pada gelombang dua ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat," jelasnya.

Penerima BST ditetapkan sebanyak 9 juta KPM yang berdomisili di luar Jakarta dan Bodetabek. Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi yang datanya diverifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah. Data KPM BST ini kemudian dikirimkan ke Kemensos untuk disaring kembali sebelum akhirnya bansos disalurkan.

Dari Kantor Pos Pusat Surabaya, Mensos Juliari dan rombongan menuju Kantor Kecamatan Gayungan, Jl. Masjid Agung Tim. No.2, Gayungan, Kota Surabaya dalam rangka peluncuran BSB.

BSB merupakan bansos terbaru dari Kemensos yang baru diluncurkan pada bulan September lalu. Penerimanya adalah KPM PKH sebanyak 9 juta keluarga. Besarnya ditetapkan sebesar 15 kg/KPM/bulan selama 3 bulan.

"Dengan BSB diharapkan bisa. membantu kebutuhan pokok KPM. Masyarakat mendapatkan beras premium dari Bulog," ucap Ari.

Mensos Ari juga berpesan kepada KPM untuk memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan yang sudah didapatkan. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada mitra Kemensos yakni PT Pos yang menyalurkan BST dan Perum Bulog yang mendistribusikan beras.(*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler