Mental Bertanding dan Chemistry Antarpemain SFC Belum Mantap

Sabtu, 06 Oktober 2018 – 15:32 WIB
Suporter Sriwijaya FC. Foto: palpres/jpg

jpnn.com, PALEMBANG - Strategi Coach Subangkit disorot setelah Sriwijaya FC meraih hasil negatif dari beberapa pertandingan belakangan ini.

Banyak yang berasumsi jika mantan pelatih U-19 itu masih mencoba-coba formasi pemain.

BACA JUGA: Sesumbar Kapten Persebaya Jelang Lawan Arema FC

Padahal Sriwijaya FC sedang butuh poin untuk mengerek posisi di klasemen sementara agar menjauhi zona degradasi. Saat ini, tim Laskar Wong Kito peringkat 14 atau hanya dua peringkat diatas posisi degradasi.

Dibincangi usai latihan petang Kamis (4/10), Subangkit membantah hal tersebut. Dia berdalih, para pemain masih membentuk chemistry di atas lapangan.

BACA JUGA: GM Arema FC: Aremania Akan Jaga Diri Lawan Persebaya

Terkait penerapan strategi saat bermain, Subangkit menilai beberapa pemain telah sesuai dengan harapan. Sedang sisanya masih perlu adaptasi dan memaksimalkan kemampuan mereka.

“Tidak ada itu coba-coba. Kita sudah tahu kemampuan pemain dan menempatkan mereka sesuai posisi. Tinggal bagaimana dimaksimalkan lagi,” tegasnya.

BACA JUGA: Prediksi PS Tira vs Bhayangkara FC: Serang Sampai Menang!

Khususnya mental bertanding, lini belakang Sriwijaya FC yang masih terbilang baru bergabung perlu pembenahan.

Dari sisa paruh musim pertama, barisan pertahanan tim kebanggaan warga Sumsel ini hanya menyisakan Marckho Meraudje dan Teja Paku Alam.

Hadirnya Alan Henrique dan Goran Ganchev nyatanya belum bisa maksimal menggantikan peran pemain sebelumnya. Oleh sebab itu, dalam laga melawan Bali United nanti, Subangkit akan mencoba melakukan sedikit perubahan.

“Kita komunikasi dengan semua pemain belakang. Apa yang seharusnya dilakukan dan tidak sudah dievaluasi dan dibedah. Mungkin ada perubahan, tapi tidak secara keseluruhan,” jelas Subangkit.

Goran Ganchev yang selama ini mengisi pos di bek tengah kemungkinan akan digeser. Hal ini untuk menyesuaikan kekuatan yang dimiliki oleh calon lawan yang memiliki kecepatan.

“Skill individu para pemain Bali patut diwaspadai. Mereka tim bagus, meski hasil pertemuan sebelumnya belum dapat sepenuhnya kita jadikan acuan,” ucapnya.

Dalam tiga pertemuan sebelumnya, Sriwijaya FC dan Bali United saling mengalahkan.

Pertama di semifinal leg pertama Piala Presiden, kedua tim ini bermain imbang di Jakabaring. Lalu, Sriwijaya kalah 0-1 di leg kedua sehingga Bali United lolos ke final.

Kemudian, paruh pertama Liga, giliran Sriwijaya FC yang mengkandaskan perjuangan anak asuhan Widodo Cahyono Putro itu dengan skor 4-3 saat bermain di kandang mereka. Kini, Subangkit dan anak-anah asuhannya tak punya pilihan selain menang.

“Kita harus hadapi itu. Kita akan berjuang maksimal, saya sudah minta anak-anak untuk maksimalkan permainan besok, agar kita bisa amankan poin,” tukasnya.

Kapten tim Sriwijaya FC, Yu Hyun Koo mengaku jika dia dan rekan-rekannya siap untuk meraih poin penuh. Sebab, Laskar Wong Kito membutuhkan poin untuk memperbaiki peringkat.

“Tidak ada kata lain, tiga poin,” tegasnya. Optimisme Yu bukan tanpa sebab. Sriwijaya FC sebetulnya tak lagi memiliki masalah secara internal. Hanya saja, mental bertanding dan chemistry antarpemain harus ditingkatkan.

Yu berharap dia dan rekan-rekan bisa mengatasi masalah yang terjadi di beberapa pertandingan belakang. Apalagi, tim kini telah kompak luar-dalam.

“Kami sudah bertemu dengan dirut dan manajemen. Telah bicara dari hati ke hati. Semoga nanti sesuai harapan,” pungkasnya. (aja/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Lengkap 5 Laga Terakhir Arema FC dan Persebaya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler