Mentan Amran Lepas Ekspor Tiga Komoditas Hortikultura

Senin, 08 Oktober 2018 – 17:06 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Jatim Soekarwo melepas ekspor pangan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur di Surabaya, Senin (8/10). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor tiga komoditas holtikultura dari Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/10). Komoditas yang diekspor adalah seratus ton mangga ke Singapura dan Malaysia.

Kemudian, 800 ton benih kangkung ke Tiongkok, Malaysia dan Vietnam. Lalu, 800 ton bawang merah ke Filipina.

BACA JUGA: Era Mentan Amran, Ekspor Pertanian Jatim Meningkat

Amran mengatakan, potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat yakni tanpa impor, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Pada 2017, ekspor pertanian mencapai Rp 442 triliun, naik 24 persen dibanding 2016, sehingga berdampak pada surplusnya neraca perdagangan pertanian 2017 sebesar Rp 214 triliun.

“Hari ini, kami buktikan lagi ekspor. Ada mangga dan benih sayuran juga bawang merah. Inilah tujuan yang kami bangun, online single submission," kata Amran.

BACA JUGA: Kementan Optimalkan Lahan Rawa Pasang Surut dengan Cara Ini

Regulasi mempermudah pengurusan ekspor juga dipermudah atas perintah Presiden Joko Widodo. Amran mengklaim, dulunya izin ekspor bisa mencapai dua tahun, saat ini bisa diselesaikan dalam satu jam.

Dari data BPS, nilai ekspor komoditas hortikultura segar Januari sampai Juli 2018 mencapai Rp 1,22 triliun atau naik sebesar 50,5 persen dibanding periode tahun sebelumnya yakni hanya Rp 760 miliar. Estimasi ekspor mangga 2018 sebesar 835 ton, naik enam persen dari 2017 yang hanya 790 ton.

BACA JUGA: Tiga Eksportir Komoditas Pertanian Dapat Layanan Prioritas

Sementara ekspor bawang merah di 2018, ditargetkan 15 ribu ton, yakni naik 128 persen dibandingkan 2017 yang hanya 6.588 ton.

“Ekspor mangga dari Januari sampai Juli 2018 sangat tinggi, nilainya mencapai Rp 1,85 miliar, sementara impornya hanya Rp 70,56 juta. Ini menunjukkan upaya pemerintah mendorong petani dan pelaku usaha membuahkan hasil positif, yakni ekspor terus naik” tutur Amran.

Oleh karena itu, Amran optimistis ke depan volume ekspor komoditas pertanian terus melonjak. Beberapa komoditas yang sudah tembus pasar ekspor yakni mangga, manggis, salak, nenas, benih, sayuran, bawang merah, tanaman hias, telur, ayam, kambing, jagung.

Amran juga meminta pihaknya untuk menambah kawasan pengembangan pertanian dan pendampingan yang intensif dari aspek hulu sampai hilir, sehingga petani mampu menghasilkan produk pangan berkualitas ekspor.

“Saya minta agar volume bantuan mangga dan komoditas lainnya ditambah. Negara kami ini subur, masih banyak lahan yang belum dioptimalkan. Saatnya kami bangunkan, jangan biarkan lahan tidur,” ujarnya.

Terkait ekspor benih sayuran, lanjut Amran, ini menunjukkan bahwa industri perbenihan dalam negeri sudah maju dan mampu bersaing dengan produk negara lain. Selain kangkung, beberapa benih hortikultura yang telah diekspor yaitu benih pare, cabai, paprika, timun, gambas, melon, waluh, sweet corn, pare welut, semangka, terong, tomat, jagung pulut, kacang panjang, bayam, okra dan buncis.

“Ekspor ini bagian dari rencana ekspor 2018 sebesar 900 ton benih sayuran sehingga naik 50 persen dibandingkan 2017. Ekspor di tahun 2019, ditargetkan naik lebih tinggi lagi,” tegasnya.

Sementara, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi dukungan Kementan dalam mendorong ekspor komoditas pangan di Jawa Timur. Apalagi saat ini harga bawang merah sedang turun, Kementan bersama pelaku usaha mampu mengangkat harga sehingga petani tidak rugi.

“Hari ini kami berangkat ekspor benih kangkung 20 ton, tapi setahunnya 800 ton dan mangga yang diekspor ini mangga Arumanis khusus. Kemudian bawang kami juga ekspor," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi menambahkan, Kementan telah menetapkan prognosa produksi sayuran 2018 mencapai 12,9 juta ton atau naik 3,4 persen dibandingkan 2017, bawang merah 1,5 juta ton atau naik 1,5 persen dibandingkan 2017 dan produksi mangga 2,27 ton, naik 3,08 persen dari 2017.

Adapun persyaratan ekspor buah telah memenuhi standar, bebas dari lalat buah, kutu putih, dilakukan registrasi kebun, sertifikasi packing house dan perkarantinaan. Proses produksi baik mangga maupun benih sayuran dikerjakan bermitra dengan petani.

“Kementan akan terus memperluas kawasan pengembangan mangga dan benih sayuran. Bantuan untuk petani akan dikawal hingga hasilnya bisa ekspor. Kemitraan petani dengan pelaku usaha pun menjadi bagian yang dijamin Kementan. Ini penting agar petani benar-benar sejahtera dan nilai ekspor semakin tinggi,” ujar dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan: Koperasi Bantu Peternak Ayam Petelur Berdaya Saing


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler