Mentan Amran Ajak Penyuluh di Kalsel Kerja Keras Wujudkan Kembali Swasembada

Kamis, 16 November 2023 – 20:49 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen mewujudkan kembali swasembada pangan khususnya padi dan jagung. Foto: dok Kementan

jpnn.com, KALIMANTAN SELATAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen mewujudkan kembali swasembada pangan khususnya padi dan jagung.

Dalam mendukung hal itu, pria yang memimpin Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) mengajak para penyuluh dan insan pertanian lainnya untuk bekerja keras dalam pendampingan petani guna meningkatkan produksi dan produktivitas.

BACA JUGA: Kurangi Impor Jagung, Kementan Dorong Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan

"Hari ini karena perubahan iklim, kami impor 3,5 juta ton beras. Oleh karena itu, penyuluh dan petani milenial harus bergerak cepat bekerja keras menekan impor dan tidak terjadi krisis pangan yang sangat berbahaya bagi bangsa dan negara," kata Mentan Amran pada Pembinaan Penyuluh Pertanian Wilayah Kalimantan Selatan Dalam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Komplek Kantor Gubernur, Banjarbaru, Kamis (16/11).

Dia menargetkan Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi tulung punggung atau penopang stok pangan Indonesia.

BACA JUGA: Kementan Berikan Kuota 200 Ribu Hektar Sawah Baru, PJ Gubernur Sumsel Bilang Begini

Di Kalsel ada potensi lahan rawa 200 ribu hektar yang dapat menghasilan 1 juta ton beras jika ditingkatkan indeks pertanamanya menjadi 2 kali, sehingga Kalsel menjadi penopang pangan Indonesia, khususnya Ibu Kota Negara (IKN).

"Keberhasilan membangunkan lahan rawa di Kalimantan Selatan ini menjadi lumbung pangan nasional, kuncinya ada pada penyuluh. Saya dulu sebagai penyuluh, bekerja harus ikhlas, jangan mengeluh dan pantang minta-minta bantuan," ucapnya.

BACA JUGA: Kementan Punya Cara Jitu untuk Tingkatkan Produksi Jagung Nasional, Silakan Disimak

"Ini merah putih memanggil. Mimpi kami ke depan adalah di tahun 2026 swasemabada pangan, tahun 2028 kita berdaulat pangan. Tidak ada impor, tapi kita justru ekspor. Kita punya lahan rawa ada 10 juta hektar dan di Kalimantan Selatan ada 200 ribu hektar. Ini harus kita bangunkan dan optimalkan," sambung Amran.

Lebih lanjut, Amran mengapresiasi Gubernur Kalsel yang mensupport sektor pertanian khususnya menjadikan Kalsel sebagai penopang pangan IKN.

Dengan demikian, seluruh kebutuhan pangan di IKN disupport dari provinsi tetangga, yakni Kalsel.

"Kementerian Pertanian akan mendukung potensi pertanian di Kalsel ini. Kami bangun irigasi, tata kelola airnya dan lainya sehingga produksi naik. Kalau dari Kalsel dapat menekan impor 1 juta ton dari 3,5 juta ton, maka Kalsel menyumbang tekan impor, selesai 60 persen masalah nasional," tegasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan tema yang diusung adalah Dukungan Penyuluhan dan Petani Dalam Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Kalimantan Selatan.

Tujuan kegiatan untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan steakholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Kalimantan Selatan.

"Penyuluh dan petani milenial siap mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pangan. Kami sudah lakukan bimbingan teknis terkait produksi dan produktivitas padi dan jagung di lahan rawa dan kering," tuturnya.

Hadir pada kegiatan ini Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dan pengurus Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani).

Sahbirin Noor mengatakan pihaknya mendukung penuh program akselerasi Mentan Amran dalam peningkatan produksi pangan di Kalsel dengan meningkatkan peran penyuluh. Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian sehingga Kalsel saat ini mampu mewujudkan surplus pangan.

"Pembinaan penyuluh pertanian yang diselenggarakan Kementerian Pertanian sangat penting mengingat kondisi iklim yang dapat mengancam produksi, apalagi sektor pertanian adalah penyumbang inflasi," ucap Sahbirin. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Akan Ambil Langkah Ini untuk Atasi Harga Cabai yang Makin Pedas


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler