jpnn.com, INDRAMAYU - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke gudang pupuk milik dua anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), yakni PT Pupuk Kujang dan PT Petrokimia Gresik di Indramayu, Sabtu (5/9).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi jelang musim tanam kedua pada Oktober mendatang.
BACA JUGA: Pasokan Gas Aman, PT Pupuk Kujang Optimistis
Dalam kunjungannya tersebut, Mentan disambut langsung oleh Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat, Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi, dan Direktur Operasi & Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka.
"Saya sudah jalan di beberapa provinsi, dan hari ini saya ada di Jawa Barat. Ada dua gudang pupuk yang hari ini saya lihat, punya Pupuk Kujang dan punya Petrokimia Gresik. Pesan saya, kesiapan pupuk kita cukup baik," kata Mentan Syahrul.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Minta Amran Tidak Pulang Kampung
Dia mengungkapkan, dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk terus melakukan recheck terhadap kesiapan, ketersediaan dan ketepatan distribusi pupuk. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan produktifitas hasil pertanian.
"Jadi kalau kami kasih pupuk, harus bisa dijamin produktifitasnya naik. Bukan cuma bagi-bagi saja, tapi harus diyakinkan oleh Bapak Bupati Indramayu, kalau ditambah pupuknya segini, produktifitasnya akan naik," ungkapnya.
BACA JUGA: Dorong Kemandirian Petani, Pupuk Kaltim Hadirkan Agro-Solution di Sulawesi Utara
"Karena itu, hari ini saya memastikan ketersediaan stok dulu, dan ketersediaannya aman," tambahnya.
Sementara Maryadi menyampaikan bahwa pihaknya telah menyediakan stok pupuk dalam jumlah yang aman.
Dia menjelaskan, untuk stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang Kabupaten Indramayu sampai dengan 31 Agustus 2020 mencapai 7.340 ton.
Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 48.950 ton atau 101% dari ketentuan Distan sebesar 48.036 ton.
Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganik sebanyak 714 ton atau 1758 % dari ketentuan stok sebesar 40 ton.
"Stok pupuk tersebut kami siapkan di gudang untuk siap disalurkan kapanpun jika alokasi subsidi ditambah untuk petani, sehingga petani tidak perlu menunggu lama untuk mengaplikasikan pupuknya," jelasnya.
Sementara itu, stok pupuk urea bersubsidi wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah tercatat sebanyak 122.533 ton atau 1147% dari ketentuan Distan sebesar 10.687 ton.
Sampai dengan 30 Agustus 2020, pihaknya telah menyalurkan 104% persen pupuk subsidi kepada petani
"Jumlah tersebut setara dengan sekitar 475.818 ton pupuk, dari ketentuan Distan sebesar 457.188 ton, dan Pupuk Kujang sudah menyalurkan sesuai alokasi dari pemerintah," serunya.
Guna mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam ERDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Kujang mewajibkan distributornya agar selalu menyiapkan stok pupuk non subsidi jenis Urea,NPK dan Organik di setiap kios.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Maryadi juga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan.
"Saat ini kami sebagai produsen pupuk telah semaksimal mungkin menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi sesuai dengan kebutuhan yang terdata di E-RDKK dan juga kordinasi intens dengan AE & PPL agar stok terserap dengan tepat tiap wilayahnya,” tutup Maryadi.(IKL/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy