jpnn.com, POSO - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa literasi keuangan sangat penting bagi para petani.
Pemahaman mengenai finansial yang baik membuat petani bisa mengelola keuangannya dengan optimal dan efisien, baik itu pra maupun pascapanen.
BACA JUGA: Suami Tak Ada di Rumah, Istri Sering Main Kuda-kudaan dengan Pria Lain
Untuk itulah, lanjut SYL -sapaan Syahrul Yasin Limpo- kementerian yang dipimpinnya terus memasifkan program Pelatihan Literasi Edukasi Keuangan (PLEK) di daerah-daerah.
"PLEK adalah ikhtiar kami untuk meningkatkan kompetensi para petani. Memudahkan mereka mengakses lembaga keuangan untuk memperluas usaha para petani," ujar Syahrul Yasin Limpo.
BACA JUGA: Jasad Zainudin Ditemukan Terkubur di Tengah Hutan, Mobil Tenggelam di Danau
Menurut Syahrul, PLEK secara tidak langsung membantu petani bagaimana cara bertani secara efektif dari sisi pengeolaan keuangan.
"Artinya mereka dididik untuk lebih efisien dalam mengatur siap rupiah yang dikeluarkan untuk usaha taninya. PLEK membuat petani makan melek soal keuangan," katanya.
BACA JUGA: Nih Tampang Pembunuh Anggota TNI di Depok, Tak Disangka
"Insyaallah dengan masifnya program PLEK, petani akan lebih sejahtera," lanjut dia.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan PLEK merupakan salah satu program pelatihan yang mengintegrasikan kebutuhan akan pentingnya literasi dan pembelajaran keuangan bagi petani, melalui pembinaan yang berkelanjutan dari penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah yang bersangkutan. PLEK merupakan bagian dari item IPDMIP.
Pelatihan ini sebagai wujud perubahan ekonomi global yang menuntut pentingnya pencatatan, analisis, dan pengelolaan keuangan yang berbasis pada data.
"Sehingga manajemen terbaik untuk keuangan yang didasari pada fondasi kesadaran, keterampilan, perilaku dan sikap dalam pengambilan keputusan individu agar tercapai keuangan yang sejahtera menjadi pintu utama," jelas dia.
Di Kabupaten Poso, dinas pertanian setempat melaksanakan PLEK pada 23-24 September 2021 di Kecamatan Lore Utara dan Lore Timur.
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Kabupaten Poso Alse Bertha Tudjuka mengatakan pemateri PLEK berasal dari BRI, JASINDO, dan Penyuluh Pertanian yang sudah pernah dilatih di BPP Batangkulu Makassar.
"Tujuan PLEK adalah untuk mengajarkan kepada peserta cara mengatur keuangan keluarga masing-masing," ujar Bertha melalui keterangan tertulisnya.
"Khusus dalam hubungannya sebagai petani, di mana pendapatan yg diperoleh bukan perbulan, melainkan permusim tanam. Sehingga mereka memerlukan trik-trik yang jitu untuk mengatur keuangan keluarga supaya cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan jika memungkinkan ada juga yang ditabung," lanjut Bertha.
Dia menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh pasangan suami istri, dengan harapan supaya dalam mengatur keuangan keluarga dilakukan bersama-sama.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Suratno menjelaskan selama kegiatan peserta juga menerima materi dari BRI tentang KUR dan JASINDO tentang AUTP untuk memperkenalkan serta mengajak para peserta.
Tujuannya agar bisa memanfaatkan subsidi dari pemerintah dalam hal layanan keuangan dan jasa asuransi.
Suratno berharap dengan kegiatan PLEK suami istri petani dapat merencanakan keuangan keluarga mereka dengan arif dan bijaksana. Diharapkan pada semua peserta dapat menularkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan kepada semua anggota di kota masing-masing dan secara luas di masyarakat lainnya.
"Semoga petani makin sejahtera. Melek teknologi dan keuangan, SDM kualitas kita meningkat," ujar dia. (rhs/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti