Mentan SYL Lantik Andi Nur Alam Syah jadi Dirjen Perkebunan

Jumat, 01 Juli 2022 – 19:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melantik Andi Nur Alam Syah menjadi Direktur Jenderal, Perkebunan, Jumat (1/7). Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melantik Andi Nur Alam Syah menjadi Direktur Jenderal, Perkebunan, Jumat (1/7).

Mantan Gubernur Sulsel itu menunjuk Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) karena keberhasilan mengawal pembangunan mekanisasi pertanian modern yang berdampak nyata pada peningkatan produksi, ekspor dan kesejahteraan petani.

BACA JUGA: Tangani Wabah PMK, Kementan Meluncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional

Mentan SYL mengatakan program kerja Kementerian Pertanian (Kementan) tidak boleh lagi hanya berstrategi sama seperti apa yang dicapai selama ini.

Sebab, kata dia, tantangan pertanian merupakan kebutuhan bangsa yang besar terkait dengan penyediaan pangan dan tentu bertahan di tengah krisis pangan global dan krisis energi.

BACA JUGA: Mentan SYL Sebut Petani Harus Bisa Adaptasi dengan Tantangan Alam

Sehingga penguatan pembangunan komoditas perkebunan adalah agenda prioritas untuk memperkuat akselerasi kemajuan pertanian.

"Saya berharap bangat kita harus lebih siap menghadapi tantangan-tantangan global yang ada dan ini tergantung pada kinerja pejabat di pertanian ini," kata Mentan SYL saat memberikan arahan pada saat pelantikan.

BACA JUGA: Mentan SYL Dorong Varietas Unggul Untuk Tingkatkan Produksi Padi

SYL menambahkan pertumbuhan menjadi sangat penting karena kekuatan negara ini juga ada di perkebunan.

Menurut dia, perkebunan diurus oleh pejabat yang greget, tidak main main, lebih serius, dan punya kinerja yang bagus bersama team work.

Sehingga mampu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan memberi ruang bagi pengusaha untuk medapatkan nilai positif dari pertanian khususnya di sub sektor perkebunan.

"Dirjen Perkebunan yang baru harus melakukan evaluasi. Tapi tidak boleh lama karena dia bukan orang baru di lingkungan pertanian," kata Mentan SYL.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menuturkan akselerasi pengembangan komoditas dari hulu ke hilir menjadi agenda prioritas yang harus diwujudkan.

Hal itu direalisasikan dengan konsep pembangunan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif.

“Konsep ini diimplementasikan dan dikembangkan secara terpadu dan bertahap, dikelola dengan manajemen korporasi petani yang kreatif dan inovatif sehingga mampu mewujudkan sistem produksi perkebunan yang maju, mandiri, dan modern,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dirjen termuda itu menjelaskan pengembangan usaha perkebunan terkonsolidatif dan integratif tersebut mencakup empat dimensi utama, yaitu berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi.

Dengan konsep tersebut, pengembangan subsektor perkebunan terdiri atas satu atau beberapa klaster di dalam suatu kawasan perkebunan.

“Dalam pengembangan klaster dilakukan beberapa tindakan, yaitu memahami kondisi dan standar ekonomi kawasan, menjalin kerja sama, mengelola dan meningkatkan pelayanan, mengembangkan tenaga ahli,” jelas Nur Alam.

Nur Alam menegaskan implementasi konsep pengembangan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif ini tentu berjalan sesuai arah kebijakan, strategi, program dan langkah operasional yang terintegrasi.

Arah kebijakan yang dilaksanakan terdiri dari mekanisasi, optimalisasi peningkatan hasil, penguatan daya saing dan ekspor, dan penguatan profesionalisme pekebunan dan penyuluh.

“Program yang dijalankan di antaranya pengembangan mekanisasi dan digitalisasi, pengembangan logistik benih, peningkatan daya saing dan ekspor, korporasi pekebun, pendidikan dan pelatihan vokasi,” tegasnya. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap, Mentan SYL Dianugerahi Rekor MURI sebagai Pemrakarsa Gerakan IP400


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler