Mentan SYL Minta Pengembangan Nenas Jambi Berorientasi Ekspor

Sabtu, 06 November 2021 – 20:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) turun melihat langsung keindahan persawahan agrowisata terasiring Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (11/12). Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, JAMBI - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta desa sentral produksi nenas melakukan pengembangan di hulu hingga hilir.

Dia juga berharap ke depan nenas harus diolah menjadi produk siap dijual dan berorientasi ekspor.

BACA JUGA: Mentan: Nenas Indonesia Berpeluang Besar Langsung Masuk Pasar Eropa

"Saya tahu kalau nenas itu sangat dibutuhkan banget diluar negeri sehingga perlu konsentrasi sedikit sehingga bisa naik kelas," kata Mentan Syahrul saat melakukan kunjungan di perkebunan nenas di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (6/11).

Dia mengharapkan industri pengolahan buah itu bisa segera dikembangkan dilokasi guna memproduksi olahan nenas yang siap ekspor.

BACA JUGA: 200 Kilogram Kokain Diselundupkan dalam Pengiriman Ribuan Nenas

Untuk itu, Mentan meminta supaya lahan di perluasan untuk pengembangan nenas.

Menurut dia, lahannya di atas 5.000 hektar. Sebab, dengan luas lahan tersebut bisa bisa mengarah ke skala industrinya untuk pengalengannya.

BACA JUGA: Hingga 7 November, Mentan SYL jabat Ad Interim Menteri di 3 Kementerian

"Saya sangat tertarik banget dengan ini. Ada eggak mesin kecil untuk pengalengan ini. Karena ini kalo enggak dikaleng eggak bisa diekspor," ujarnya.

Dia juga mendorong petani desa tangkit menanam komoditi pertanian lainnya yang bisa di tumpang sari dengan nenas atau ditanam dipinggiran kebun seperti jagung, atau pinang.

"Saya kira jangan hanya nenas saja dipinggir-pinggir itu harus ada komoditi lain. Saya sepakat melihat pinang bisa dikembangkan juga atau yang lainnya," kata Mentan Syahrul.

Diketahui, Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi merupakan perkebunan nenas paling luas di Provinsi Jambi, bahkan daerah itu menjadi sentra penjualan nenas.

Sebagian besar areal kebun nanas di desa tersebut merupakan kawasan dataran rendah gambut yang berada pada ketinggian 20 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Nenas yang dikembangkan petani hingga sekarang di desa tersebut jenis Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut). (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Ingin Kemajuan Pertanian Mulai dari Desa


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler