Mentan SYL Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Tetap Tersedia di Tengah Pandemi Corona

Kamis, 16 April 2020 – 13:13 WIB
Syahrul Yasin Limpo. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan pupuk bersubsidi di tengah pandemi virus corona (COVID-19) tetap terjamin. Hingga 12 April lalu penyaluran pupuk bersubsidi sudah mencapai 2,67 juta ton atau 33,70 persen dari alokasi sebesay 7,9 juta ton pada tahun ini.

"Intinya bahwa pupuk subsidi cukup, tersedia di lapangan, realisasi baru 33,70 persen. Kalau ada kelangkaan pupuk sebutkan di mana,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Rabu (15/4).

BACA JUGA: Kementan Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Tetap Aman Sepanjang 2020

Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu menegaskan, hingga kini tidak ada pengurangan pupuk bersubsidi. Menurut SYL, pemerintah telah mengatur alokasi pupuk sesuai Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

“Kalau ada kelangkaan pemerintah siap intervensi, tetapi kasih dulu yang sudah ada, bagikan sekarang. Meskipun saat ini harus melalui prosedur safety terkait pandemi COVID-19, penyaluran pupuk bersubsidi tetap terus dilakukan, apalagi saat ini menjelang masuk musim tanam," tegasnya.

BACA JUGA: Permudah Distribusi Pangan, Mentan Launching Pasar Mitra Tani Bekasi

Lebih lanjut SYL mengatakan, alokasi penyaluran pupuk bersubsidi tetap akan berbasis e-RDKK . Saat ini, stok pupuk yang tersedia mencapai 1,44 juta ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Juni.

"Kesediaan pupuk dipastikan ada, apalagi ini masih bulan April. Stok pupuk diperkirakan aman hingga bulan Juni. Adanya isu kelangkaan pupuk bersubsidi itu tidak benar," tegas Mentan sekali lagi.

BACA JUGA: Ini Fungsi e-RDKK dan Syarat Mendapatkan Kartu Tani untuk Pupuk

Direktur Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, memasuki masa tanam April/Mei ini PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk subsidi ada di tingkat distributor dan kios. Berdasar verifikasi di lapangan, stok pupuk bersubsidi sebanyak 1.447.616 ton yang terdiri dari 745.337 ton urea, 374.232 ton NPK, 115.992 ton SP-36,s 137.390 ZA dan 74.725 ton organik. 

"Penggunaan pupuk bersubsidi harus tepat sasaran. Ruang lingkup penerapannya luas. Sekarang yang penting itu distribusinya harus optimal dan sampai ke tangan petani yang berhak. Semua stakeholder terkait harus ikut mengawasi sekaligus mengawalnya," ujar Sarwo Edhy.

Guna mengamankan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, Sarwo Edhy mengimbau petani bergabung dengan kelompok tani. Dengan demikian, akses mereka untuk memperoleh pupuk subsidi bisa lebih mudah.

Sarwo menuturkan, pupuk bersubsidi hanya boleh diakses oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani, memiliki lahan lahannya ada, punya NIK dan menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). "Agar makin efisien, distribusi penyaluran pupuk bersubsidi harus didukung data akurat berbasis NIK," tambah Sarwo.(eno/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler