jpnn.com, SOLO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah kini telah membuka 50 ribu hektar lahan pertanian di perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong, Kalimantan Barat.
Pembukaan lahan dilakukan sebagai tindaklanjut kerja sama Indonesia dengan Kementan Malaysia.
BACA JUGA: Mentan: Mau Menderita Kemudian atau Sukses Kemudian?
"Saya ajak kerja sama dengan Malaysia, menanam jagung di perbatasan. Tapi menanamnya di wilayah Indonesia. Di perbatasan kini sudah dibuka 50 ribu hektar lahan. Jadi mau ekspor tinggal melangkah," ujar Amran saat berbicara pada Seminar Nasional dan Pra Lokakarentikya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian Indonesia (FKPTPI) Wilayah Timur di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (30/3).
Selain dengan Malaysia, Kementan kata Amran, juga telah menjalin kerja sama di bidang pertanian dengan Papua New Guinea. Bahkan beberapa waktu lalu telah dilakukan ekspor beras dari Indonesia ke PNG.
BACA JUGA: Tenang, Stok Beras Jelang Ramadan Aman
"Di Kepulauan Riau, perbatasan Indonesia-Singapura kini juga sudah dibuka lahan pertanian organik 4000 hektar, dari yang ditargetkan 10 ribu hektar," ucap Amran.
Pembukaan lahan dilakukan, karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri selama ini, didatangkan dari Singapura lewat jalan-jalan tikus yang ada. Padahal di negeri tetangga tersebut tidak ada lahan.
BACA JUGA: Merasa Dibohongi, Mentan Kecewa
"Jadi aku katakan, jalan tikusnya jangan ditutup. Diperlebar saja. Biar nanti tahun berikut, 'tikusnya' masuk dari Indonesia ke Singapura," tutur Amran.
Mantan dosen Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin ini pun meminta seribuan mahasiswa UNS yang hadir, mendoakannya agar senantiasa diberi kesehatan.
"Sehingga aku bisa mewariskan ekspor (kepada generasi penerus), bukan impor," pungkas Amran.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Upaya Kementan Atasi Gejolak Harga Daging dan Telur
Redaktur & Reporter : Ken Girsang