Menteri Amran Angkat Dua Isu Saat Kuliah Umum di IPB

Selasa, 14 Agustus 2018 – 16:05 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan kuliah umum kepada mahasiwa Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Selasa (14/8). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan kuliah umum kepada mahasiwa Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Selasa (14/8).

Dalam kuliah umum ini, Menteri Amran membahas dua isu, yaitu keberhasilan Indonesia dalam meningkatnya dan menjaga stabilitas produksi dan keberhasilan dalam pemberantasan mafia pangan.

BACA JUGA: Andi Amran Paparkan Keberhasilan Kementan di Kampus IPB

Amran mengatakan permintaan Presiden Joko Widodo agar diwujudkannya kesejahteraan petani menjadi landasan dalam melakukan berbagai capaian terobosan kinerjanya. Arahan presiden tersebut menjadi tolok ukur Kementan dalam memenuhi prasyarat pembangunan pertanian telah berhasil dan berkelanjutan.

"Sejumlah program terobosan yang dilakukan Kementan selama empat tahun terakhir efektif meningkatkan produktivitas pertanian hampir pada semua komoditas," ujar Amran saat menyampaikan sambutan dihadapan 4 ribu mahasiswa baru.

BACA JUGA: Menteri Amran - Rektor IPB Cetak Mahasiswa Ciptakan Inovasi

Dari data Kementan, pada 2017 produksi mencapai 81,16 juta ton. Jumlah itu meningkat 14,42 persen dibandingkan pada 2014. Selain beras, produksi jagung 2017 juga meningkat 52,17 persen dari 2014 menjadi 29,86 juta ton. Sedangkan produksi bawang merah 1,47 juta ton atau naik 18,79 persen dari 2014.

"Produksi cabai 2017 juga meningkat dengan capaian 2,38 juta ton. Naik 27,09 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya," ucap Amran.

BACA JUGA: Kementan Optimistis Jaga Produksi Padi di Musim Kemarau

Untuk subsektor peternakan 2017, produksi daging sapi sebanyak 531,8 ribu ton, mengalami peningkatan meningkat sebanyak 6,85 persen. Produksi daging ayam 2,26 juta ton atau naik 16,40 persen dari 2014. Lalu, komoditas telur juga meningkat signifikan sebesar 20,21 persen, menjadi 2,11 juta ton.

Menurut Amran, capaian hasil memuaskan kinerja sektor pertanian merupakan hasil sinergi dengan berbagai pihak, khususnya petani sebagai kelompok penggerak utama. Amran menegaskan, terwujudnya kesejahteraan petani masih merupakan tujuan utama kinerja kementerian yang dipimpinnya sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan yang ada di pedesaan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis menurunnya jumlah penduduk miskin di pedesaan dari 17,67 juta jiwa menjadi 17,10 juta jiwa.

Amran membeberkan, program yang diberikan kepada petani guna mendukung kesejahteraannya antara lain pelatihan dan pendampingan, pengembangan kawasan rumah pangan lestari, perlindungan harga petani dengan kebijakan harga atas dan harga bawah, serap gabah petani dan lain-lainnya.

Selain itu, Kementan juga sangat tegas dalam memerangi mafia pangan. Kementan sejak lama telah mendata dan mengetahui ulah kartel pangan yang melakukan penyabotan, penimbunan, mendistorsi informasi, penyuapan, manipulasi hingga menggagalkan target swasembada pangan.

"Tepat pada Hari Krida Pertanian, Kementan telah mengumumkan daftar hitam lima perusahaan importir bawang bombai mini asal India karena memanipulasi. Menjualnya sebagai bawang merah dan merusak harga dari petani lokal. Sebelumnya tujuh perusahaan importir diketahui mempermainkan harga," ujar Amran.

Amran juga berikhtiar untuk cita-cita besar Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Guna merealisasikan itu, Kementan melakukan berbagai upaya.

"Pertama, masalah kebijakan. Salah satunya regulasi tender diubah jadi e-catalog. Kedua, membenahi sumber daya manusia, misalnya membolehkan KPK menyadap pejabat Kementan dan memecat oknum yang terbukti korupsi," kata Amran.

Lalu ketiga, perbaikan infrastruktur. Amran mengungkapkan, telah dilakukan perbaikan terhadap tiga juta hektare lahan irigasi selama setahun.

"Keempat adalah membenahi alat mesin pertanian. Bersinergi dengan Kementerian Keuangan agar inovator dalam membuat alat mesin pertanian memperoleh royalti. Dengan demikian, ekspor melonjak, produksi meningkat," ucap Amran.

Amran juga tak lupa menyampaikan mengenai kebijakan Kementan yang berpihak pada pembangunan ekonomi keumatan. Menurut Amran, program pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren adalah pertama kali ada dalam sejarah pertanian Indonesia.

"Sebagai wujud dan implementasi arus baru ekonomi Indonesia melalui koperasi dan UMKM. Kalau umat bergerak, Indonesia pasti hebat. Itu perintah bapak Presiden," ujar Amran.

Untuk ke depannya, kata Amran, Kementan akan mengajukan sepuluh kinerja prioritas pada 2019. Seluruh program tersebut akan mengacu pada prioritas nasional.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Menjamin Standar Kesehatan 17 Kuda Asian Games 2018


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler