Menteri BUMN Tinjau Progres Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Sumut

Minggu, 08 Januari 2023 – 10:44 WIB
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir ke pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (6/1). Foto dok PTPN III

jpnn.com, DELI SERDANG - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir ke pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (6/1).

Kunjungan tersebut, dilakukan guna meninjau progres pembangunan pabrik minyak makan merah yang tengah digarap oleh PTPN Group.

BACA JUGA: Kajol Ganjar Bagikan Ratusan Paket Sembako Murah di Depok

Di Sumatera Utara, ada tiga pabrik dengan kapasitas 10 ton minyak goreng per hari yang sedang dikerjakan, yakni di Kabupaten Deli Serdang, Langkat, dan Asahan.

“Pabrik ini merupakan pilot project yang teknologinya dikembangkan oleh PT Riset Perkebunan Nusantara dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai salah satu anak usaha kami,” ujar Abdul Ghani.

BACA JUGA: Tingkatkan Prestasi Atlet, PTPN III & Nusakita Jadi Sponsor Utama IOAC 4th 2022

Abdul Ghani mengatakan, jika pembangunan pabrik minyak makan merah di tahap pertama sukses, maka nantinya proyek minyak makan merah akan diimplementasikan ke pabrik kelapa sawit di seluruh Indonesia.

“Dengan begitu, kami harapkan isu minyak goreng untuk masyarakat kecil tidak akan ada lagi, bahkan bisa menyelesaikan masalah stunting serta pemberdayaan ekonomi masyarakat," tambahnya.

BACA JUGA: Lewat BLT, Jokowi Dinilai Berhasil Selamatkan Ekonomi Masyarakat

Dalam arahannya, Erick Thohir menyampaikan pabrik minyak makan merah ditargetkan akan beroperasi pada awal tahun ini.

Percepatan pengoperasian tersebut, guna merespons kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat.

Erick Thohir optimistis proyek minyak makan merah bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi persoalan minyak goreng yang selama ini kerap terjadi, mulai dari harga yang tinggi hingga langkanya ketersediaan produk di pasaran.

Dia berharap, pengembangan proyek ini bisa berjalan dengan baik dan bisa menjadi contoh untuk dikembangkan ke seluruh Tanah Air.

“Jika ini berhasil, maka bukan hanya petani kelapa sawit yang diuntungkan, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Karena kepentingan rakyatlah yang menjadi tujuan utama kita, yang telah diberi tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraannya," ungkapnya.

Dalam kunjungannya itu, Erick Thohir melakukan peninjauan langsung proses pembangunan pabrik yang akan dikelola Koperasi Petani Kelapa Sawit di area PKS Pagar Merbau PTPN II tersebut.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) M. Edwin Syahputra Lubis, mengungkapkan inovasi teknologi yang dilakukan pihaknya bersama PT Riset Perkebunan Nusantara, bisa menghasilkan sekitar 500 kg minyak makan merah per jam.

“Minyak makan merah yang merupakan produk turunan dari minyak kelapa sawit memiliki nutrisi berupa fitonutrein (karoten dan vitamin E) yang tinggi serta kualitas asam lemak yang sangat baik bagi kesehatan,” ujar Edwin.

Menurut Edwin, dibanding dengan minyak sawit merah dalam bentuk Virgin Palm Oil (VPO), komposisi asam lemak jenuh dalam minyak makan merah jauh lebih rendah.

Vitamin A yang banyak terkandung dalam minyak makan merah, lanjutnya, mampu menggantikan suplementasi vitamin A untuk mencegah stunting.

Untuk menjamin kualitas produk, Badan Standarisasi Nasional (BSN) juga telah mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produksi massal minyak makan merah.

“Minyak makan merah terbukti lebih dari sekadar minyak goreng, karena masih dapat mempertahankan kandungan fitonutriennya,” jelas Edwin.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler