Menteri Eko: Alokasikan Dana Desa untuk Atasi Stunting

Minggu, 08 Juli 2018 – 11:37 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menghadiri acara di Wantilan,Ubud, Bali. Foto: Ist

jpnn.com, UBUD - Pembangunan di desa terus mengalami kemajuan berkat program Dana Desa. Tidak hanya menyasar pembangunan fisik berupa infrastruktur tapi pemberdayaan ekonomi juga terus digenjot.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi mencontohkan salah satu daerah di pusat kunjungan pariwisata di Bali, yakni Kabupaten Gianyar.

BACA JUGA: Dana Desa Berkontribusi Membendung Arus Urbanisasi

“Dana desa di sini sudah tersalurkan ke desa-desa 100 persen tahap 1 & 2, saya senang sekali. Mungkin dana desa diprioritaskan untuk membangun ekonomi desa sehingga dana desa bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Eko di Wantilan Pura Gegaduhan, Ubud, Bali, baru-baru ini.

Dia menambahkan, saat ini ada tiga isu utama permasalahan yaitu mengenai stunting, kemiskinan, dan sampah plastik. Bali salah satu daerah yang bisa mengelola sumber daya alam (SDA) sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi.

BACA JUGA: Bank Dunia Singgung Isu Stunting ke Jokowi

“Stunting karena kurang gizi. Coba alokasikan dana desa untuk atasi stunting. Sehingga Gianyar bebas stunting. Kemudian masalah sampah, yang akan mematikan sektor pariwisata contohnya di mangrove, jika tidak dikelola dan dikendalikan,” jelasnya.

Sampah plastik akan terurai secara fisik, nanti dimakan oleh ikan yang mengandung plastik yang beracun dan dimakan kita sehingga akan menyebabkan penyakit karena partikel plastik.

BACA JUGA: Menteri Eko Minta Pendamping Desa Ikut Perangi Kesenjangan

“Dana desa dipakai untuk penanggulangan sampah, supaya tidak terbawa ke laut,” katanya.

Mendes mengajak masyarakat melakukan usaha pengelolaan sampah/bank sampah melalui BUMDes. Pengelolaan sampah bisa menghasilkan pendapatan. Contohnya Desa Panggungharjo. BUMDEDes panggung lestari. Pengelolaan bank sampah. Keuntungan lebih dari 4M.

Sampah-sampah organik tersebut diolah sehingga menjadi pupuk organik. Bikin biomasa. Dana desa bisa menjadi stimulus untuk ekonomi BUMDes mengelola sampah. Dengan kreatiVitas ini dana desa bukan jadi sumber utama tapi jadi stimulus.

Sementara itu, Bupati Gianyar I ketut Rochineng mengatakan bahwa dana desa berperan strategis untuk pemerataan pembangunan.

“Dana desa memprioritaskan tenaga kerja setempat, bahan baku, dan swakelola. Program Padat Karya Tunai (PKT) membawa dampak akan perluasan tenaga kerja. DD tahun 2018 dialokasikan sekitar 51,9 M untuk sekitar 60 desa dan 38 M untuk program PKT,” pungkasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peran Kementerian Pertanian Dalam Penanganan Stunting


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler