jpnn.com - JAKARTA - Menteri ESDM Sudirman Said merestui niat PT Pertamina (Persero) menghapuskan bensin jenis RON (research octane number) 88 atau Premium pada Mei mendatang. Menurutnya, akibat RON 88 pula Indonesia tidak bisa memproduksi bahan bakar dengan RON di atas 90.
"Boleh saja. Karena apa, RON 88 itu memang itu unik sekali. Cuma Indonesia yang punya RON 88 sebabnya karena refinery kita tidak diperbarui,” kata Sudirman di kompleks Istana Negara, Jumat (17/4).
BACA JUGA: Atasi Kekurangan Rumah, Pemerintah Lanjutkan Dana Dekonsentrasi
Menurutnya, umur refinery untuk RON 88 yang dimiliki Pertamina sudah 30 tahun. Sedangkan refinery yang umurnya masih relatif muda ada di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. “Sehingga kita enggak bisa produksi RON di atas 90," sambungnya.
Sudirman menambahkan, penghapusan Premium bukan berarti semua jenis BBM RON 88 dihilangkan secara langsung. Sebab, katanya, penghapusan Premium akan dilakukan secara bertahap untuk tetap menjaga daya beli masyarakat.
BACA JUGA: Ajak Masyarakat Gunakan Pertalite, Ini Tawaran Pertamina
"Bertahap itu. Premium tetap ada. Sekarang orang bisa beli yang RON 92 (Pertamax, red), bisa beli RON 88. RON 88 ini harus tetap disediakan untuk masyarakat yang mengharapkan oktan lebih rendah, harga lebih rendah," imbuh Sudirman.
Seperti diketahui, awal Mei nanti Pertamina menerapkan kebijakan agar Premium hanya bisa dibeli oleh kendaraan umum dan di sejumlah SPBU pinggiran kota. Sebagai gantinya, masyarakat akan diberi pilihan produk pengganti Premium yang dinamai Pertalite dengan kualitas antara RON 88 dan 92.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Luncurkan Pertalite, Premium Dibatasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah 15 Situs yang Bisa Diakses Indosat Tanpa Pulsa
Redaktur : Tim Redaksi