Menteri Jonan Siap Mundur

Minggu, 11 Januari 2015 – 06:06 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku siap mundur jika institusi yang dipimpinnya tidak bisa ditata dengan baik. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan tertutup dengan keluarga korban di ruang antemortem di Polda Jatim.

Jonan tiba di Polda Jatim pukul 14.15. Dia bersama rombongan langsung masuk ke ruang antemortem. Di pertemuan tertutup itu, keluarga korban mempertanyakan banayak hal. Salah satunya mengenai banyaknya penerbangan ilegal.

BACA JUGA: Terus Buru Black Box, Beberapa Kapal Asing Dipulangkan

Salah seorang keluarga korban menceritakan, saat ditanya penataan di Kementerian Perhubungan, Jonan tidak banyak komentar. Jonan hanya menegaskan, perbaikan sudah dimulai sejak dirinya menjadi menteri. "Itu jawaban yang disampaikan kepada kami," ujar sumber tersebut.

Jonan bahkan menegaskan, jika tidak bisa menyelesaikan masalah di internal kelembagaannya, dirinya yang akan selesai. Tidak dipahami maksud dari pernyataan tersebut. Sebab, Jonan mengalihkan pembicaraan pada evakuasi korban.

BACA JUGA: Tak Temukan Korban AirAsia, Kepala Basarnas Minta Maaf

Pernyataan yang sama juga disampaikan kepada awak media ketika konferensi pers. Jonan hanya menjawab masalah evakuasi. Terkait kebijakan penerbangan tidak akan dijawab di forum tersebut. Alasannya, menghormati perasaan keluarga korban.

"Fokus dulu di evakuasi. Masalah lain, itu urusan saya," ucapnya.

BACA JUGA: Ada Pijat dan Laundry Gratis di Pencarian AirAsia

Jonan meminta masyarakat dan keluarga korban tetap tenang. Black box hampir ditemukan. Namun bukan berarti pencarian segera berakhir. "Presiden tetap menginginkan jenasah seluruh korban ditemukan terlebih dahulu," ujarnya.

Dia juga mengatakan, pencarian tidak hanya di darat saja. Pesisir pantai dan daratan menjadi sasaran pencarian. Tim sudah terjun ke lapangan sejak insiden tersebut terjadi.

Ketika ditanya terkait penyataan jika masalah di kementrian perhubungan tidak tuntas maka Jonan yang selesai, mantan Direktur Utama PT KAI itu terlihat cemberut. Menurut dia, sudah konsekuensi ketika pimpinan tidak bisa membehani organisasi yang dipimpin, maka dirinya harus selesai memangku jabatan itu.

"Itu artinya. Saya yang selesai," tegas dia.

Sikap Jonan dalam menghadapi media di Crisis Centre kemarin mendapat kritikan dari awak media. Banyak hal yang kesannya ditutupi Jonan. Keterangan yang disampaikan hanya seputar evakuasi. Sedangkan kebijakan yang menyangkut istitusinya tidak diperjelas.

Begitu juga saat ditanya masalah anggaran untuk evakuasi. Jonan menjawab semua dari APBN Perubahan. Dikejar angka nominal yang sudah dikeluarkan, dia mengaku tidak tahu. "Penting kah jawaban itu? Jika penting, tanya ke menteri keuangan," ungkapnya.

Awak media terus mendesak Jonan untuk menjelaskan kebijakan di Kementerian Perhubungan. Namun, ia tidak menjawab. "Hormati perasaan keluarga. Kedepankan masalah evauasi dahulu," ucapnya.(riq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI Beri Kenaikan Pangkat untuk Penyelam yang Temukan Ekor AirAsia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler