Menteri Marwan Ingin Lumbung Pangan Diperkuat jadi BUMDes

Minggu, 15 Maret 2015 – 22:26 WIB
Marwan Jafar. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengimbau desa-desa memanfaatkan panen untuk memperkuat stok beras desa, melalui lumbung pangan desa. Hal ini menyusul masuknya musim panen di desa-desa penghasil pada bulan ini.

Selama ini lumbung pangan desa berfungsi sebagai cadangan pangan desa untuk mengatasi masa paceklik. "Saya inginnya lebih dari itu, lumbung pangan desa berfungsi juga sebagai cadangan beras nasional di luar cadangan beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog, jadi bisa ikut membantu pemerintah mengatasi kekurangan pasokan beras yang menyebabkan harga beras melambung seperti kemarin," kata Marwan dalam siaran persnya, Minggu (15/3).

BACA JUGA: Belanja Pegawai Lebih 50 Persen tak Dijatah Formasi CPNS

Marwan mengingatkan, lumbung pangan desa harus dikembangkan menjadi lembaga usaha desa berbasis pangan yang dibentuk dan dikelola oleh desa yang bergerak di bidang penyimpanan, pendistribusian, pengolahan dan perdagangan beras dan bahan pangan pokok lainnya.

Lumbung pangan desa paling tepat dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karena kelembagaan BUMDes telah memiliki payung hukum dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. "BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dibentuk dan dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa" imbuh Menteri Marwan.

BACA JUGA: Ada yang Samai Figur SBY? Silakan Bertarung di Kongres

Tokoh asli desa ini menambahkan, BUMDes pangan inilah yang akan menjalankan berbagai kegiatan mulai dari prapanen sampai dengan pascapanen. Termasuk di dalamnya adalah pengadaan gudang lumbung pangan, lantai jemur gabah, sarana produksi pertanian, sarana pengolahan hasil panen semacam gilingan padi, kios beras dan sebagainya 

"BUMDes pangan tidak hanya menampung hasil panen sebagai cadangan pangan desa, tetapi juga untuk menunda penjualan (tunda jual) untuk mengatasi merosotnya harga pangan pada saat panen raya yang sangat merugikan petani," tandas Marwan.

BACA JUGA: Rapat di Istana Bogor, Jokowi Berang Tak Ada Menteri Lapor soal Beras

BUMDes pangan juga memberikan bantuan pinjaman murah kepada petani desa untuk membeli benih pupuk dan kebutuhan lainnya, membantu peningkatan kualitas serta mengolah hasil pertanian, ikut memasarkan produk pertanian pada saat yang dikehendaki serta mempunyai usaha produktif di bidang pangan.

"Sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi anggotanya, mendorong munculnya peluang usaha baru bagi warga desa, mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menghasilkan pendapatan yang menambah income kas desa," beber Marwan.

Politikus PKB ini menuturkan, pembentukan BUMDes pangan dapat dibiayai dari Dana Desa yang akan mulai turun bulan April nanti.

"Tentunya setelah diputuskan oleh pemerintah desa bersama masyarakat dalam suatu musyawarah desa, yang menyetujui pengembangan lumbung pangan desa menjadi Badan Usaha Milik Desa di bidang pangan," pungkas Menteri Marwan. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerakan Agung untuk Jatuhkan Mental Kubu Ical


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler